Untuk itu, Pemkab Cianjur memberikan peringatan waspada kepada para camat di 19 kecamatan, serta 126 desa yang wilayahnya masuk kategori rawan bencana. Sekretaris Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana (Satlak PB) Kabupaten Cianjur Esih Sukaesih Karo mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan pihakpihak terkait seperti pemerintah desa/kecamatan dan dinas lain dalam penyediaan sarana dan prasarana untuk mengantisipasi terjadinya bencana.
”Hingga saat ini, hujan sudah mulai mengguyur sebagian wilayah Cianjur, kita telah menerima beberapa laporan terjadinya bencana. Karena itu, kami tingkatkan status menjadi waspada,” ungkap Esih kepada wartawan di ruang kerjanya,kemarin. Akibat hujan deras selama dua pekan terakhir ini,sebanyak 15 lokasi mengalami bencana tanah longsor dan air meluap. Dilaporkan dua warga tewas,dan ratusan hektare sawah dan ladang hancur tergenang banjir.
Sementara kerugian ditaksir mencapai miliaran rupiah. Dari jumlah itu, kata Esih, air meluap hampir terjadi di kawasan Cianjur utara. Sementara, tanah longsor dan retak terjadi di wilayah Cianjur selatan.”Kami telah melakukan berbagai upaya kepada warga yang rumahnya rusak, baik evakuasi maupun pemberian bantuan,”ujarnya. Sementara itu, dalam surat No 364/2047/Pol.PP dan Linmas yang ditandatangani langsung Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Cianjur Maskana Sumitra, disebutkan bahwa dalam musim penghujan kali ini dimungkinkan terjadi bencana banjir dan tanah longsor di beberapa wilayah.
Isi surat tersebut mengacu pada hasil penelitian Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bandung. Karena itu, para camat diinstruksikan untuk lebih meningkatkan kewaspadaan dengan segera mengambil langkah- langkah strategis. Di antaranya menyiagakan seluruh aparat terkait dan komponen masyarakat dengan tingkat kewaspadaan tinggi. ”Pada para camat untuk terus melakukan koordinasi intensif dengan unsur TNI dan Polri, serta potensi masyarakat/ LSM, organisasi sosial, serta organisasi kemasyarakatan,” kata Maskana dalam surat tersebut.
Pihaknya juga meminta, pada para camat menggerakkan seluruh petugas Unit Ops Penanggulangan Bencana (PB) kecamatan masing-masing.” Para camat diharapkan untuk melaporkan perkembangan yang terjadi tentang kemungkinan adanya indikasi yang berkaitan dengan terjadinya bencana,”ujarnya. Maskana menandaskan, pemkab juga akan menyiapkan berbagai fasilitas seperti alat-alat berat. Meski hingga kini belum digunakan, namun, dinas terkait seperti Dinas Bina Marga dan UPCA Cisokan telah menyatakan kesiapannya.
0 komentar
Posting Komentar