Bangunan yang cujkup sederhana tersebut dianggap tidak layak digunakan. "Bangunan itu dibangun di atas tanah labil, atap tidak menggunakan grendel besi, serta menggunakan bahan dari kayu albasia (jengjen, red)," ujar Taofik Maulana (38) warga RT 02/07 Kedusunan Margaluyu kepada Radar, kemarin.
Petugas mantri desa setempat enggan mengisi bangunan itu karena kualitasnya tidak memenuhi standar. Mereka mendesak CV Tresna Asih sebagai pelaksana pembangunan segera bertanggung jawab.
"Kebutuhan akan sarana kesehatan sangat diperlukan oleh masyarakat sementara bangunan Poskesdes yang ada kondisinya jelek. Kami berharap segera dibangun kembali sebelum diserahterimakan," pinta Taofik.
Warga juga mendesak Badan Pengawas Daerah (Bawasda) Pemkab Cianjur untuk memeriksa CV Tresna Asih agar tidak menimbulkan preseden buruk terhadap proyek lainnya yang menggunakan APBD.
Warga di tujuh kedusunan di Desa Cidamar terpaksa harus berobat ke Puskesmas Cidaun yang jaraknya sekitar 7 kilometer.
Ketua Komisi III DPRD Cianjur H Rudi Syachdiar mengaku rehabilitasi dan pembangunan sarana kesehatan di Kabupaten Cianjur tahun anggaran 2007 kualitasnya memprihatinkan.
Hasil tim monitoring akhir (PHO) yang dilakukan Komisi III mencatat ada beberapa pekerjaan puskesmas pada tahun 2007 hingga awal 2008 belum selesai dikerjakan. "Kalaupun sudah rampung, kondisi bangunan tidak sesuai dengan harapan. Proyek di Dinkes itu mencapai 75 paket dengan nilai miliaran rupiah,” tandasnya.
0 komentar
Posting Komentar