CianjurNEWS (25/10) Tembok benteng bagian belakang SMK Bina Nusantara Cianjur, ambruk menimpa rumah warga di Kampung Ciharashas Desa Sirnagalih Kec. Cilaku Kab. Cianjur. Ambruknya benteng tersebut diduga karena tidak kuat menahan terpaan air, saat hujan deras dan angin kencang.
Akibat kejadian tersebut, bangunan bagian belakang rumah warga yang berada di belakang benteng ambruk. Selain itu, bagian lantai rumah yang masih utuh, dipenuhi lumpur dan tanah. Sehingga, penghuni rumah terpaksa mengungsi sementara di tempat saudaranya.
Pemilik rumah H. Emen (46) saat ditemui di lokasi kejadian, Rabu (24/10), mengatakan, ketika rumahnya rusak ditimpa tembok benteng yang ambruk, dirinya tengah berada di bengkel. Dia mengaku baru mengetahui kejadian itu, setelah mendapat telefon dari anaknya. Pada saat itu dirinya sempat panik, karena khawatir di dalam rumah masih ada keluarganya yang tertimpa tembok. Namun, setelah dicek langsung, barulah lega ternyata istrinya Oon dan anak-anaknya selamat.
Dia mengatakan, ambruknya benteng dan menimpa rumahnya terjadi Selasa (23/10) kira-kira pukul 17.00 WIB pada saat hujan deras dan angin kencang berlangsung. Ketika itu, istri dan anaknya sedang berada di rumah. Namun, pada waktu melihat air mulai masuk rumah diikuti dengan lumpur, istri bersama anaknya langsung meninggalkan rumah.
Emen mengatakan, sudah mendapat kepastian dari pihak sekolah bahwa rumahnya yang rusak itu akan diperbaiki lagi.
Menurut H. Jaka mandor pembangunan aula di sekolah tersebut, penyebab ambruknya benteng itu diduga akibat tidak kuat menahan air. Pasalnya, pada saat kejadian hujan sangat besar dan angin cukup kencang. Genangan air yang cukup banyak ditambah tiupan angin itulah, yang diduga membuat benteng tersebut ambruk dan menimpa rumah yang persis berada di belakang benteng.
Jaka mengatakan, reruntuhan tembok benteng dan rumah korban yang rusak, mulai ditangani. Malahan pihak sekolah sudah meminta dirinya untuk membangun benteng itu lagi, termasuk memperbaiki bagian rumah warga yang rusak
Akibat kejadian tersebut, bangunan bagian belakang rumah warga yang berada di belakang benteng ambruk. Selain itu, bagian lantai rumah yang masih utuh, dipenuhi lumpur dan tanah. Sehingga, penghuni rumah terpaksa mengungsi sementara di tempat saudaranya.
Pemilik rumah H. Emen (46) saat ditemui di lokasi kejadian, Rabu (24/10), mengatakan, ketika rumahnya rusak ditimpa tembok benteng yang ambruk, dirinya tengah berada di bengkel. Dia mengaku baru mengetahui kejadian itu, setelah mendapat telefon dari anaknya. Pada saat itu dirinya sempat panik, karena khawatir di dalam rumah masih ada keluarganya yang tertimpa tembok. Namun, setelah dicek langsung, barulah lega ternyata istrinya Oon dan anak-anaknya selamat.
Dia mengatakan, ambruknya benteng dan menimpa rumahnya terjadi Selasa (23/10) kira-kira pukul 17.00 WIB pada saat hujan deras dan angin kencang berlangsung. Ketika itu, istri dan anaknya sedang berada di rumah. Namun, pada waktu melihat air mulai masuk rumah diikuti dengan lumpur, istri bersama anaknya langsung meninggalkan rumah.
Emen mengatakan, sudah mendapat kepastian dari pihak sekolah bahwa rumahnya yang rusak itu akan diperbaiki lagi.
Menurut H. Jaka mandor pembangunan aula di sekolah tersebut, penyebab ambruknya benteng itu diduga akibat tidak kuat menahan air. Pasalnya, pada saat kejadian hujan sangat besar dan angin cukup kencang. Genangan air yang cukup banyak ditambah tiupan angin itulah, yang diduga membuat benteng tersebut ambruk dan menimpa rumah yang persis berada di belakang benteng.
Jaka mengatakan, reruntuhan tembok benteng dan rumah korban yang rusak, mulai ditangani. Malahan pihak sekolah sudah meminta dirinya untuk membangun benteng itu lagi, termasuk memperbaiki bagian rumah warga yang rusak
0 komentar
Posting Komentar