Cianjur NEWS (17/10) Terhitung sejak 1 November 2007, pihak pengelola Kebun Raya Cibodas (KRC)-LIPI Kab Cianjur, akan menutup sementara waktu untuk para pengunjung.
Meski begitu, kata dia, pihaknya masih akan membuka sejumlah kunjungan untuk kepentingan penelitian/kegiatankegiatan ilmiah, program-program sekolah, dan praktik mahasiswa, serta kunjungan tamutamu negara. Dia juga menambahkan, penutupan sementara itu untuk meningkatkan fungsi kawasan konservasi untuk penelitian dan mutu koleksi.
”Kami mohon pengertian dari para pengunjung bila terganggu dengan penutupan ini,”imbuhnya. Didik mengatakan, rencana penataan konservasi dan peningkatan mutu tersebut dilakukan agar kawasan lingkungan KRC-LIPI tetap terjaga dengan baik. Sebab, tak sedikit pengunjung yang tidak bisa menjaga lingkungan di sekitar kawasan tersebut.
”Apalagi pada saat liburan Lebaran kali ini, banyak pengunjung dari berbagai daerah yang datang ke KRC-LIPI. Kami khawatir bila tidak dilakukan penataan konservasi dan peningkatan mutu koleksi, keberadaan habitat tidak akan terjaga,” tegasnya.
Didik menyebutkan, pihaknya telah menerima desakan dari Kwartir Cabang (Kwarcab) Pramuka Kab Cianjur,yang meminta pengelola KRC-LIPI segera memindahkan pintu masuk KRC melalui Jalan Singabarong. Padahal, lanjut dia, pihaknya telah memberikan kompensasi saat membuka pintu masuk baru menuju KRC-LIPI.
”Mereka juga meminta agar menutup kembali pintu masuk baru melalui areal perkemahan Mandala Kitri dan mengembalikan areal pintu masuk kepada pihak Kwarcab Pramuka Cianjur, serta menyediakan lahan parkir tersendiri bagi pengunjung KRC,” terang Didik.
Didik mengaku, pihaknya telah melakukan beberapa kali pertemuan dengan Pemkab Cianjur, untuk membahas desakan yang disampaikan Kwarcab Pramuka Kab Cianjur itu. ”Namun, kami belum menemukan titik temu permasalahan ini,” tegasnya.
Sumber :benny bastiandy/Koran Sindo
Hal tersebut dilakukan menyusul adanya penataan konservasi dan peningkatan mutu koleksi di KRC-LIPI. Kepala UPT Balai Konservasi Tumbuhan KRCLIPI Didik Widyamoko mengonfirmasikan akan ada penutupan KRC-LIPI untuk sementara. Menurut dia, rencananya hal itu mulai diberlakukan sejak 1 November 2007 mendatang.” Kami belum bisa menentukan hingga kapan waktu penutupan tersebut,”kata Didik.
Meski begitu, kata dia, pihaknya masih akan membuka sejumlah kunjungan untuk kepentingan penelitian/kegiatankegiatan ilmiah, program-program sekolah, dan praktik mahasiswa, serta kunjungan tamutamu negara. Dia juga menambahkan, penutupan sementara itu untuk meningkatkan fungsi kawasan konservasi untuk penelitian dan mutu koleksi.
”Kami mohon pengertian dari para pengunjung bila terganggu dengan penutupan ini,”imbuhnya. Didik mengatakan, rencana penataan konservasi dan peningkatan mutu tersebut dilakukan agar kawasan lingkungan KRC-LIPI tetap terjaga dengan baik. Sebab, tak sedikit pengunjung yang tidak bisa menjaga lingkungan di sekitar kawasan tersebut.
”Apalagi pada saat liburan Lebaran kali ini, banyak pengunjung dari berbagai daerah yang datang ke KRC-LIPI. Kami khawatir bila tidak dilakukan penataan konservasi dan peningkatan mutu koleksi, keberadaan habitat tidak akan terjaga,” tegasnya.
Didik menyebutkan, pihaknya telah menerima desakan dari Kwartir Cabang (Kwarcab) Pramuka Kab Cianjur,yang meminta pengelola KRC-LIPI segera memindahkan pintu masuk KRC melalui Jalan Singabarong. Padahal, lanjut dia, pihaknya telah memberikan kompensasi saat membuka pintu masuk baru menuju KRC-LIPI.
”Mereka juga meminta agar menutup kembali pintu masuk baru melalui areal perkemahan Mandala Kitri dan mengembalikan areal pintu masuk kepada pihak Kwarcab Pramuka Cianjur, serta menyediakan lahan parkir tersendiri bagi pengunjung KRC,” terang Didik.
Didik mengaku, pihaknya telah melakukan beberapa kali pertemuan dengan Pemkab Cianjur, untuk membahas desakan yang disampaikan Kwarcab Pramuka Kab Cianjur itu. ”Namun, kami belum menemukan titik temu permasalahan ini,” tegasnya.
Sumber :benny bastiandy/Koran Sindo
0 komentar
Posting Komentar