![]() |
CECENG, salah seorang dari 12 kepala keluarga yang rumahnya ambruk akibat terjangan angin puting beliung, belum dapat membangun kembali rumahnya, seperti terlihat Rabu (17/10). Mereka berharap bantuan dari pemerintah guna meringankan beban biaya membangun rumah.*YUSUF ADJI/"PR" |
Hal itu terjadi karena mereka mengalami kesulitan biaya untuk membangun kembali rumah yang ambruk tersebut. Sejak rumah mereka ambruk tiga hari sebelum Idulfitri lalu, ke-12 KK tersebut kini masih menumpang di rumah orang tua, anak, saudara, maupun kerabat dekat lainnya.
Berdasarkan informasi, Rabu (17/10), ratusan rumah warga yang mengalami rusak ringan, hampir semuanya sudah diperbaiki karena umumnya hanya mengalami kerusakan di bagian genting. Akan tetapi, dari 21 rumah warga yang mengalami rusak berat dan ambruk, baru sebagian yang sudah diperbaiki.
Sisanya, 12 rumah lagi yang ambruk di tiga kampung, masing-masing Kp. Waas, Pasir Peusing, dan Pasir Astana masih belum mendapat perbaikan. Mereka berharap ada bantuan dari pemerintah agar bisa meringankan beban untuk membangun kembali rumah mereka.
Salah seorang warga Pasir Peusing yang rumahnya ambruk, Ceceng (50) mengaku telah mendapat bantuan dari pemerintah Rp 1 juta. Namun dengan uang bantuan tersebut, dirinya belum mampu membangun kembali rumahnya yang rata dengan tanah. Pasalnya, untuk membangun lagi, membutuhkan biaya cukup besar, sedangkan keuangan yang dimilikinya sangat terbatas dan tidak cukup untuk membangun rumah panggung miliknya yang ambruk.
Ceceng mengaku, dirinya dengan dibantu warga setempat, baru selesai membongkar puing rumahnya yang ambruk. Kemudian memilah bagian-bagian rumah, seperti kayu dan lainnya yang masih bisa dimanfaatkan, terutama bila akan membangun rumah lagi.
"Sekarang saya tinggal di rumah anak saya yang sudah berkeluarga, kebetulan dekat. Namun tidak semuanya bisa kumpul di sini, soalnya rumah anak saya kecil. Jadi sebagian anak-anak saya ada yang tinggal di rumah orang tua dan mertua," katanya.
Sudah mengupayakan
Kepala Desa Sindangraja, Maman, membenarkan masih adanya sekitar 12 rumah warga yang ambruk dan hingga kini masih belum diperbaiki. Ke-12 rumah yang ambruk tersebut, berada di tiga kampung, masing masing enam rumah di Kp. Pasir Peusing, satu rumah di Kp. Waas, dan lima rumah di Kp. Pasir Astana.
"Kami sudah mengupayakan mendapat bantuan guna meringankan beban mereka. Bantuan dari pemda sudah kami serahkan kepada korban yang rumahnya ambruk, rusak berat, dan rusak ringan. Bagi yang ambruk dan rusak berat, masing-masing mendapat bantuan Rp 1 juta," ujarnya.
Dikatakan Maman, angin puting beliung melanda hampir semua kampung di desanya. Namun, rumah warga yang mengalami kerusakan cukup parah termasuk 12 rumah ambruk berada di tiga kampung. "Setelah kami cek lagi, hasil akhir pendataan rumah yang rusak berat dan ambruk mencapai 21 rumah. Namun, yang mengalami rusak ringan mencapai 262 rumah," tuturnya.
Sumber : A-116 - Pikiran Rakyat
Sebaiknya tanggung jawab pemerintah tidak hanya memberikan sumbangan to, kepada korban....... tapi berikan penyuluhan kepada masyarakat tentang Gotong Royong ..bukankah kita negara Gotong Royong.....
Ardi - Mahasiswa UPI