BERITA CIANJUR (11/10) Pemerintah melalui Menteri Agama Maftuh Basyuni akhirnya memutuskan 1 Syawal 1428 Hijriyah jatuh pada Sabtu lusa 13 Oktober 2007. Keputusan ini tertuang dalam Rancangan Keputusan Menag Nomor 0../2007 tentang Penetapan 1 Syawal 1428 Hijriyah.
Keputusan tersebut diambil setelah Badan Hisab dan Ruk`yat Departemen Agama menggelar sidang isbath bersama jajaran Majelis Ulama Indonesia dan sejumlah organisasi massa Islam. Dalam sidang diketahui perhitungan data hisab yang dihimpun Badan Hisab dan Ruk`yat Depag dari berbagai sumber menyebutkan bahwa iztima akhir Ramadhan 1428 Hidjriyah jatuh pada hari Kamis 11 Oktober 2007 bulan Masehi atau bertepatan dengan tanggal 29 Ramadhan 1428 Hijrirah sekitar pukul 12.02 WIB.
Pada saat matahari terbenam di tanggal tersebut untuk Wilayah Indonesia bagian Timur, Tengah dan sebagian wilayah Barat, Papua, Maluku, Sulawesi dan sebagian Kalimantan dan Aceh, hilal masih di bawah ufuk. Sedangkan sebagian wilayah Indonesia bagian Tengah dan Barat, Nusa Tenggara Barat, Bali dan Jawa serta Sumatra, sudah di atas ufuk antara 0-0,45 derajat.
Namun, laporan pelaksanaan Ruk`yat Hilal pada Kamis tanggal 11 Oktober 2007 Masehi bertepatan dengan 29 Ramadhan 1428 Hijriyah menyatakan tidak melihat hilal. Sehubungan dengan laporan Ruk`yat tersebut, maka bulan Ramadhan 1428 Hijriyah di-iztimalkan atau digenapkan 30 hari.
Karena itu, setelah memperhatikan saran-saran dan pandangan-pandangan peserta sidang isbath, Menteri Agama menetapkan 1 Syawal 1428 Hijriyah jatuh pada 13 Oktober 2007 Masehi. Akhir sambutan, Menag Maftuh Basyuni berharap keputusan bersama ini dapat diterima oleh seluruh umat Islam di Indonesia dengan hati yang lapang. (Asep Muhsin/CN.001)
Wahai Muhammadiyah ! dimana letak kebersatuan kalian, bukankah dalam Alquran dijelaskan, TA'ATILAH ALLAH DAN PEMIMPIN (PEMERINTAH), lah ini kok malah lebaran sendiri , keyakinan boleh tapi kalau Pemerintah sudah membuktikan dengan berbagai alat teknologi dan isbat kenapa muhammadiyah ?...katanya kita harus bersatu...saya sebagai warga Muhammadiyah akan ikut Pemerintah saja...
Duh bagaimana sih Muhammadiyah teh
Tolong pada siapapun jangan buat masalah... mari kita hargai perbedaan ini