KUNJUNGI WEBSITE RESMI CIANJUR NEWS (CN) DI WWW.CIANJURNEWS.COMIIKUTI DIKLAT BLOG UNTUK GURU YANG DILAKSANAKAN OLEH WSI KERJASAMA TELKOM DAN CBC, BERTEMPAT DI PT. TELKOM CIANJUR MULAI TANGGAL 6 APRIL S.D 28 MEI 2008 ,PENDAFTARAN GRATIS, DAFTAR KE : SMK ISLAMIYAH SAYANG JL. PROF. MOH YAMIN NO. 110 SAYANG CIANJUR KONTAK PERSON : 08156309231

CianjurNEWS (29/11) Untuk menghijaukan kembali lahan kritis yang ada di wilayah Jabar, membutuhkan kira-kira 600 juta pohon. Pasalnya, lahan kritis di Jabar masih cukup luas, diperkirakan mencapai 600.000 hektare.

Hal itu diungkapkan Solihin G.P. selaku Dewan Pemerhati Kehutanan dan Lingkungan Tatar Sunda (DPKLTS) pada acara penghijauan "Medco Peduli Lingkungan" di Desa Ciherang Kec. Pacet Kab. Cianjur, Rabu (28/11).

Acara penghijauan tersebut dipimpin Chairman Medco Foundation, Arifin Panigoro, bersama beberapa kalangan yang menanam kira-kira 5.000 pohon di sekitar kawasan perkebunan teh Maleber.

Pada acara tersebut Arifin mengatakan, kegiatan penghijauan di Maleber merupakan partisipasi Medco Foundation dalam "Kampanye Penanaman 10 Juta Pohon" yang dicanangkan Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono. Khusus penghijauan di Maleber, pihaknya mendatangkan berbagai jenis bibit pohon, seperti suren, mahoni, dan tanaman keras lainnya dari pusat pembibitan milik Medco di Gombong, Jateng.

Sementara itu, Solihin G.P. mengungkapkan, saat ini di Jabar luas areal lahan kritis mencapai 600.000 ha, terdiri dari 400.000 ha lahan rakyat dan 200.000 ha hutan. Apabila dilakukan penghijauan ditaksir setiap hektare lahan kritis membutuhkan 1.000 pohon, total kebutuhan pohon untuk menghijaukan lagi lahan kritis di Jabar bisa mencapai 600 juta pohon.

Solihin sempat mengungkapkan kekesalannya terhadap perilaku sebagian masyarakat masih sering merusak lingkungan. Padahal, beberapa kali bencana alam hebat terjadi, mestinya bisa menjadi pelajaran untuk melestarikan hutan.

Sumber : Yusuf Adji - PR

0 komentar