KUNJUNGI WEBSITE RESMI CIANJUR NEWS (CN) DI WWW.CIANJURNEWS.COMIIKUTI DIKLAT BLOG UNTUK GURU YANG DILAKSANAKAN OLEH WSI KERJASAMA TELKOM DAN CBC, BERTEMPAT DI PT. TELKOM CIANJUR MULAI TANGGAL 6 APRIL S.D 28 MEI 2008 ,PENDAFTARAN GRATIS, DAFTAR KE : SMK ISLAMIYAH SAYANG JL. PROF. MOH YAMIN NO. 110 SAYANG CIANJUR KONTAK PERSON : 08156309231

CianjurNEWS (7/11) Setelah jalur tol Cipularang, jalur utama kawasan puncak Kab. Cianjur juga harus diwaspadai memasuki musim hujan ini. Sebab, di beberapa kawasan, ditemukan titik-titik rawan longsor. Bahkan, akibat hujan deras yang turun pada Selasa (6/11), tanah di beberapa tempat mulai merekah.

Kawasan yang dinilai rawan longsor di sepanjang jalur Puncak Cianjur, seperti di sekitar Bumi Aki Ciloto Kec. Cipanas, Cugenang, dan belokan sekitar Lembah Bukit Raya. Di dua kawasan tersebut, terdapat beberapa tebing rawan longsor persis berada di pinggir jalan.

Hujan deras yang mengguyur siang dan sore kemarin di kawasan Puncak Kab. Cianjur, memunculkan kecemasan akan ancaman longsor. Hingga pukul 15.00 WIB, hujan masih terus mengguyur kawasan ini. Jika longsor terjadi, dikhawatirkan akan menutup ruas jalan utama yang menghubungkan Jakarta-Bandung.

Selain itu, akibat hujan deras kemarin, kendaraan yang melaju di ruas jalan itu melintas dengan hati-hati. Licinnya jalan, terutama di tikungan-tikungan tajam membuat pengemudi menjalankan mobilnya dengan kecepatan di bawah 40 km/jam. Sementara jarak pandang masih sekitar 20 meter.

Kepala Bagian Operasional Polres Cianjur Kompol A. Rusman menuturkan, titik rawan longsor tersebut sebetulnya berada di permukiman penduduk.

Saat ini, kata dia, pihaknya telah menyiapkan alat berat untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk. Alat-alat itu disiagakan di tiga pos, yakni Puncak Pass, Cugenang, dan Pacet. "Penduduk kami minta waspada, tapi mereka belum mau direlokasi," kata Rusman. Ia juga menuturkan, 25 personelnya sudah disiagakan di lima titik tersebut.

Sekretaris Satlak Penanggulangan Bencana dan Pengungsi (PBP) Pemkab Cianjur Esih Sukaesih mengatakan, sejak awal musim hujan, pihaknya telah melakukan berbagai antisipasi terhadap kemungkinan terjadinya longsor. "Malahan, untuk beberapa daerah yang termasuk rawan gerakan tanah, telah ditetapkan status waspada memasuki musim hujan akhir-akhir ini," tutur Esih kepada "PR" di Cianjur, Selasa (6/11).

Esih menambahkan, Pemkab Cianjur telah menyampaikan imbauan kepada masyarakat maupun aparat pemerintah agar meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana longsor. Pasalnya, sesuai hasil penelitian Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), di wilayah Kab. Cianjur terdapat kira-kira 126 desa yang tersebar di 19 kecamatan, termasuk daerah rentan gerakan tanah tingkat menengah hingga tinggi.

Selain itu, kata Esih, pihaknya juga sudah mengaktifkan piket-piket tanggap bencana, mulai dari tingkat kabupaten, kecamatan hingga desa. Semua petugas satlak sudah diberi instruksi agar terus memantau perkembangan di daerahnya masing-masing dan segera melapor bila melihat ada tanda-tanda terjadinya longsor.

Sekda Kab. Cianjur Maskana Sumitra mengatakan, memasuki musim hujan tahun ini, pihaknya telah menyampaikan surat edaran kepada para camat di wilayahnya agar meningkatkan kewaspadaan, dan mengambil langkah-langkah antisipasi terhadap kemungkinan terjadinya longsor di wilayah kerjanya masing-masing. Selain itu, menyiagakan aparat terkait dan berbagai komponen masyarakat.

0 komentar