BUPATI Cianjur Tjetjep Muchtar Soleh melantik dan mengambil sumpah lima pejabat eselon II yang mendapat rotasi dalam apel pagi di Kantor Pemkab Cianjur, Senin (19/11). Seringnya bupati melakukan mutasi, rotasi dan promosi pejabat, mengundang pertanyaan dan sorotan Komisi I DPRD Kab. Cianjur.*YUSUF ADJI/"PR" |
Namun, akibat seringnya bupati melakukan mutasi, rotasi, dan promosi pejabat, mengundang pertanyaan dan sorotan Komisi I DPRD Kab. Cianjur. DPRD mengkhawatirkan program bupati ini berdampak buruk terhadap kinerja para pejabat, ditambah lagi setiap kali proses mutasi dan rotasi digulirkan, selalu ada jabatan kosong yang belum terisi.
Sekretaris Komisi I DPRD Kab. Cianjur Moch. Toha, Senin (19/11), di gedung DPRD Kab. Cianjur menilai, proses rotasi dan mutasi terhadap para pejabat di lingkungan Pemkab Cianjur sudah sering dilakukan. Sehingga menimbulkan kesan proses mutasi atau rotasi pejabat itu, kajiannya kurang matang. Apalagi prosesnya tidak dilakukan sekaligus, terkesan "dicicil" (bertahap).
"Sebelumnya, sempat dua pejabat mendapat rotasi dan promosi, mengisi dua jabatan kosong Kepala Bawasda dan Kadis Pertanian yang ditinggal pensiun. Ternyata, ketika itu masih ada dua jabatan kosong yaitu Kadis Bappeda dan PKT. Sekarang dua posisi itu diisi, bersamaan adanya rotasi lima pejabat. Tapi nyatanya masih ada dua jabatan kosong belum diisi yaitu Kepala Dishubpar dan Kepala Kantor Kesbang," ujarnya.
Dikatakan Toha, bila terlalu sering dikhawatirkan kinerja pejabat menjadi tidak fokus. Apalagi untuk menempati jabatan dan menjalankannya membutuh penyesuaian dan waktu, tidak bisa sekaligus.
Melalui kajian
Menanggapi hal tersebut, Kepala Badan Kepegawaian dan Diklat (BKD) Kab. Cianjur Syarif Hidayat mengatakan, proses mutasi terhadap lima pejabat sudah melalui kajian baperjakat. Prosesnya ditempuh sesuai prosedur dan aturan normatif yang berlaku. Langkah itu dilakukan sebagai upaya mengisi kekosongan jabatan, sesuai kebutuhan organisasi di lingkungan dinas.
"Saya yakin, tidak akan berpengaruh terhadap kinerja pegawai, karena job dasarnya sudah ada. Ini merupakan salah satu upaya meningkatkan kinerja di lingkungan kantor dan dinas," ujarnya.
Diakui Syarif, saat ini masih ada dua jabatan yang kosong. Namun, itu bukan karena adanya unsur kesengajaan. Pasalnya, semula pengisian jabatan kosong akan dilakukan menyeluruh bersamaan dengan rotasi lima pejabat. Namun, adanya sesuatu hal belum semua posisi jabatan bisa diisi.
"Sekarang, lima pejabat didahulukan, nantinya posisi yang masih kosong akan segera diisi menyusul," ujarnya.
Sementara itu, lima pejabat yang diambil sumpah oleh Bupati Cianjur, Senin yaitu Kusnadi Sundjaja yang sebelumnya menjabat Kadis Perhubungan dan Pariwisata (Dishubpar), kini menjadi Kadis Cipta Karya. Kartika yang menjabat Kadis Cipta Karya, menjadi Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) yang kosong. Kepala Kantor Kesbang Agus Kamal menjadi Asda II yang sebelumnya dijabat Kasmiri. Sedangkan Kasmiri, kini menempati jabatan Asda III. Sementara, Sumitra Irawan menjabat sebagai Kadis Perhutanan dan Konservasi tanah (PKT)
0 komentar
Posting Komentar