Dituturkan dia, di Bojongmeron tidak kurang dari 150 ojek yang mangkal. Namun, yang aktif beroperasi setiap hari hanya 50 ojek. Awalnya, hanya 50 persen pengojek di sana yang memiliki SIM C. ”Tapi sekarang sudah hampir 80 persen memiliki SIM C,” kata Heri.
Menurut Heri, di pangkalan tersebut arisan SIM C sudah memasuki kelompok kedua. Kelompok pertama sudah kelar, 10 tukang ojek sudah mendapatkan SIM C. Kelompok kedua, saat ini sudah bisa membuat SIM C untuk 4 orang anggotanya. Dengan adanya arisan SIM C ini, kata dia, para tukang ojek merasa terbantu. Sebab, selama ini mereka kesulitan untuk memiliki SIM C karena mahal. ”Untuk biaya hidup saja hanya pas-pasan, boro-boro untuk bikin SIM,” kata dia.
Heri tidak menampik bahwa masih banyak tukang ojek yang belum memiliki SIM C. Padahal, mereka juga menyadari SIM C merupakan syarat wajib yang harus dimiliki tukang ojek. Namun, menurut dia, saat ini para tukang ojek di Pangkalan Ojek Bojongmeron, secara bertahap mulai memiliki SIM C. ”Ya, dengan arisan ini target kami semua tukang ojek di sini memiliki SIM,” katanya.
Masih menurut Heri, arisan SIM C ini ditempuh oleh para tukang ojek setelah ada pertemuan dengan pihak kepolisian. Saat itu, katanya, Aiptu Dede AS, Baur SIM Polres Cianjur, menawarkan kepada para tukang ojek untuk membentuk kelompok arisan. ”Prinsipnya, dengan cara menyisihkan uang Rp 2.500,00 setiap hari. Itu cukup ringan dibanding membuat SIM langsung yang biayanya mencapai ratusan ribu,” ujarnya.
Program bonus SIM C gratis digagas Mauludin Yunardi, Kepala Cabang PT Jayamandiri Gemasejati Cianjur, merupakan salah satu trik unggulan yang digagasnya. Menurut dia, program ini merupakan salah satu cara untuk menarik minat calon konsumen. ”Tentu saja, saya juga ingin membantu agar para pengguna kendaraan bermotor memiliki legalitas dengan memiliki SIM,” kata dia.
0 komentar
Posting Komentar