Jumlah personil tersebut terdiri dari regu pengendali massa inti (Dalmas Inti), Satuan Intelkam, Reskrim, dan dibantu personil dari setiap polsek. Polres juga akan menerjunkan dua anjing pelacak.
Seluruh personil tersebut rencananya akan ditempatkan di berbagai tempat pemungutan suara (TPS) di wilayah Cianjur namun jumlah personil di tiap TPS tidak sama.
Formasi pengamanan telah disusun meski sewaktu-waktu bisa berubah. Misalnya, pola 1-5-7 yang berarti bahwa di satu orang personil polisi ditempatkan untuk mengawasi 5 TPS dan dibantu 7 petugas keamanan rakyat (Kamra). Alternatif lainnya pola 1-4-6. "Semua bisa berubah khusus untuk daerah yang cukup rawan," ungkap Kapolres Cianjur AKBP Syaiful Zachri melalui Kabag Bina Mitra Kompol Priadi Iskandar, kemarin.
Jumlah personil sewaktu-waktu bisa ditambah jika situasi tidak terkendali dengan meminta bantuan dari Polres dan Polresta.
Dalam latihan pra operasional kemarin, sesuai skenario bahwa ada satu di antara wilayah pemilihan merasa tidak puas terhadap hasil pemungutan suara. Massa yang tidak puas langsung mendatangi TPS dan melakukan tindakan anarkis.
"Kita langsung menerima informasi tersebut kemudian menerjunkan personil yang sudah disiagakan dan segera meluncur ke lokasi kejadian untuk melakukan pengamanan," papar Priadi.
Tindakan pengamanan tidak hanya dilakukan untuk mengamankan massa amun juga semua tahapan yang berkaitan erat dengan pelaksanaan Pilgub akan terus diupayakan, seperti pengawalan kotak suara dan sebagainya.
"Kita akan berupaya semaksimal mungkin agar pelaksanaan Pilgub berjalan tertib dan aman. Kita juga tidak melibatkan sniper ataupun tim Gegana. Kita punya tim Dalmas inti," terangnya.
Sumber : Nag - Radar Bogor
0 komentar
Posting Komentar