Cianjur selatan merupakan wilayah yang paling banyak terjadi longsor sementara peristiwa angin puting beliung umumnya terjadi di Cianjur utara. "Kerugian yang paling banyak diderita warga akibat angin puting beliung. Jumlah peristiwa longsor itu tercatat terjadi dalam triwulan ketiga pada tahun 2007. Semua sudah didata sesuai dengan kondisi lapangan di tiap wilayah kejadian," ungkap Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Linmas (Sapol PP dan Linmas) Pemkab Cianjur Esih Sukaesih Karo melalui Kepala Seksi Perlindungan Masyarakat Sulaeman Madna saat jumpa pers di Bale Prayoga Pemkab Cianjur, Jumat (7/12) lalu.
Peristiwa kebakaran banyak dialami warga pada saat bulan puasa lalu. Penyebabnya ialah tidak sedikit warga yang memasak nasi lalu lupa karena ketiduran dan akhirnya menjadi petaka. Meski demikian, tidak ada korban jiwa dalam kebakaran semua peristiwa tersebut.
Sedangkan untuk kebakaran hutan kerap terjadi di Cianjur selatan yang disebabkan pembukaan lahan dengan cara dibakar. "Kita telah bekerjasama dengan pihak Kantor Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Cianjur dalam melakukan pemadaman dan sosialisasi bahaya pembukaan lahan dengan dibakar," ujar Sulaeman.
Berdasarkan catatan Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Kabupaten Cianjur, wilayah utara dan selatan merupakan wilayah rawan gerakan tanah (longsor). Kantor Pol PP dan Linmas sendiri mencatat ada 19 kecamatan rawan gerakan tanah dan terus dipantau.(nag)
0 komentar
Posting Komentar