CianjurNEWS(18/3) Laporan Keterangan Pertanggung jawaban (LKPJ) Bupati Cianjur yang disampaikan dihadapan DPRD Kabupaten Cianjur pada hari Selasa 4 Maret 2008, menyebutkan adanya kenaikan Indeks Pembangunan Manusia ( IPM ) pada tahun 2007 dibanding angka IPM tahun 2006. Bupati Cianjur, Drs. H.Tjetjep Muchtar Soleh MM menyebutkan, berdasarkan hasil perhitungan sementara ( estimasi) dari instansi terkait, IPM di Kabupaten Cianjur Tahun 2007 telah mencapai angka 68,28 terdiri dari komponen Pendidikan sebesar 80,26,Kesehatn 69,18 dan Daya beli masyarakat 55, 36. sementara tahun 2006 IPM Kabupaten Cianjur baru mencapai , angka 67,44 terdiri dari Pendidikan sebesar 79,19 Kesehatan 68,33 dan Daya Beli Masyarakat 54,81.
Dari gambaran perkembangan IPM tersebut lanjut Bupati, telah menunjukkan adanya perbaikan tingkat kesejahteraan masyarakat, meskipun diakui, masih jauh dari harapan yang diinginkan.
Secara lebih rinci , Bupati menyebutkan, program pendidikan diarahkan kepada peningkatan pendidikan anak usia dini ( PAUD), penuntasan wajib belajar sembilan tahun,peningkatan pendidikan menengah, pendidikan non formal, peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan,pembinaan dan pengembangan aparatus serta peningkatan sarana dan prasarana pendidikan.
Diungkapkan, kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan dalam usaha peningkatan pendidikan seperti pemeliharaan bangunan sekolah, rehabilitasi ruang kelas SD/MI/SMP/MTS penambahan ruang kelas baru SMP/MTS dan
SMP/SMK pnuntasan wajar dikdas 9 tahun, Pembinaan SMP terbuka,penunjang penyelenggaraan paket B dan Paket C, pengembangan KBM , pengembangan kreativitas pendidik dan tenaga kependidikan, penyelenggaraan siswa berakhlaqul Karimah serta seleksi calon pengawas TK, SD. SMP. SMA dan SMK.
Dari kegiatan-kegiatan yang dilaksnakan tersebut, telah memberikan hasil antara lain berupa peningkatan pelayanan pendidikan melalui pemeliharaan, rehabilitasi, penambahan dan rehabilitasi sarana/prasarana pendidikan, pembinaan SMP terbuka, meningkatnya kreativitas guruserta berkembangnya mutu Pendidikan Luar Sekolah.
Tingkat pencapaian kinerja urusan pendidikan pada tahun 2007 Bupati menggambarkan, Angka Melek Huruf menunjukkan sedikit perbaikan yakni sebesar 97,60 % pada tahun 2007 dibanding angka 96,79 % pada tahun 2006. Rata-rata lama sekolah sebesar 6,60 ditahun 2006 menjadi 6,88 ditahun 2007.
Sementara angka kelulusan tingkat SD/MI mencapai 99,92 % ; tingkat SMP/MTS 98,91 % dan tingkat SMA/SMK/MA mencapai angka 98,67 %. Untuk Angka Putus Sekolah, disebutkan, tingkat SD/MI mencapai 0,8 %, tingkat SMP/MTS 2,9 % sedangkan untuk tingkat SMA/SMK 0 %.
Untuk Angka Partisipasi Murni tingkat SD/MI mencapai 93,87 % , SMP/MTs 83,56 %, dan tingkat SMA/SMK/MA mencapai 24 %. Untuk Angka Partisipasi Kasar tingkat SD/MI mencapai 103,30 % , tingkat SMP/MTs 95,40 % dan tingkat SMA/SMK/MA mencapai angka 25,27 %.
Realisasi Anggaran untuk biaya kegiatan urusan pendidikan, disebutkan sebesar Rp. 93,971 milyar atau 96,25 % dari anggaran yang direncanakan sebesar Rp. 97,635 milyar.
Untuk sektor Kesehatan, Bupati menyebutkan, program dan kegiatan sektor kesehatan diarahkan kepada pengadaan obat dan perbekalan kesehatan, upaya kesehatan masyarakat, perbaikan gizi masyarakat, pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana Rumah Sakit, Puskesmas pembantu dan jaringannya
peningkatan minijmen kesehatan sistem informasi kesehatan, ( SIK) dan sumber daya kesehatan ( SDK) serta upaya kesehatan perorangan.
Kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan di sektor kesehatan ini, lanjut Bupati, antara lain, pengadaan obat dan perbekalan kesehatan; peningkatan kesehatan masyarakat, peningkatan sarana dan prasarana kesehatan , penyemprotan sarang nyamuk,peningkatan pendidikan tenaga penyuluh serta penyuluhan masyarakat pola hidup sehat.
Diungkapkan, dari kegiatan – kegiatan tersebut diatas telah memberikan hasil berupa adanya peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat melalui peningkatan penyediaan obat-obatan dan sarana/prasarana kesehatan, pemanfaatan berbagai institusi masyarakat dalam pelayanan kesehatan serta meningkatnya kemampuan tenaga penyuluh dan fasilitator masyarakat.
Dijelaskan,dalam tingkat pencapaian kinerja kesehatan periode 2007 Bupati menyebutkan, telah dicapai perbaikan dalam sistem pencatatan dan pelaporan kematian ibu dan bayi sehingga validasi data bisa diperoleh secara lebih akurat. Maka angka kematian bayi ( AKB) terlihat meningkat dari angka 250 ditahun 2006 menjadi 260 di tahun 2007 demikian juga angka kematian ibu (AKI) dari angka 75 ditahun 2006 menjadi 85 kasus ditahun 2007. sasaran lain , lanjut bupati, adalah menurunnya angka kesakitan dimana pada tahun 2007 mencapai hasil yang baik. Hal ini bisa dilihat dari kasus demam berdarah (DBD) yang mengalami penurunan kematian. Sedangkan untuk penyembuhan Tuber Colosis , ungkapnya , mengalami kenaikan dan untuk kasus ISPA ( Infeksi Saluran Pernafasan Akut )serta penyakit malaria mengalami penurunan. Status gizi buruk balita mencapai 1,75 % sedangkan terget yang direncanakan kurang dari 1 %.
Untuk meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah, diupayakan berbagai kegiatan baik untuk pelayana medis maupun penambahan berbagai fasilitas. “ Pelayanan kesehatan untuk keluarga miskin ditargetkan 3.984 orang, ternyata mencapai 4.699 orang atau sekitar 118 prosen “ tegas Bupati.
Untuk memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan, lanjut Bupati, dibangun fasilitas tambahan berupa pembangunan ruang poliklinik Rumah Sakit dan pembangunan gedung perawatan tahap I.
Kegiatan-kegiatan ini realisasi anggaran mencapai Rp. 56,197 milyar atau sekitar 92,53 % dari rencana anggaran sebesar Rp. 60,733 milyar.
Untuk program kesejahteraan masyarakat, Bupati menyebutkan Pemerintah Kabupaten Cianjur dalam rangka berupaya untuk mendukung peningkatan pertumbuhan ekonomi daerah melalui peningkatan kuantitas dan kualitas bidang transportasi , berupa pembangunan jalan dan jembatan, bantuan peningkatan jalan dan jembatan desa, pemeliharaan rutin dan periodik jalan dan jembatan, rehabilitasi jalan dan jembatan kondisi tanggap darurat serta pengadaan dan perbaikan alat berat.
“ kegiatan tersebut memberikan hasil berupa pembangunan jalan baru sepanjang 15,58 kilometer, terpeliharanya jalan dalam kondisi baik sepanjang 711,64 kilometer serta pembangunan 12 buah jembatan “ ungkap Bupati.
Disebutkan, sampai tahun 2007, panjang jalan kabupaten tercatat 1.062 Km, terdiri dari jaringan jalan yang termasuk kriteria baik sepanjang 204, 78 km, kriteria sedang sepanjang 302,87 km, kriteria rusak sepanjang 279,106 km dan kriteria rusak berat sepanjang 302,94 km. Jembatan yang ada berjumlah 516 buah dengan kriteria baik sebanyak 301 buah, kriteria sedang 163 buah dan rusak sebanyak 52 buah.
Anggaran yang dihabiskan untuk semua itu berjumlah Rp. 90,268 milyar atau sekitar 97,45 % dari anggaran semula Rp. 92,633 milyar.
Dalam upaya peningkatan IPM dari sektor daya beli masyarakat, Bupati menjelaskan selain diarahkan untuk peningkatan mutu koperasi , pengembangan usaha dan peningkatan minijmen koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM), peningkatan kualitas kelembagaan koperasi dan UKM serta pengembangan kemitraan antara Koperasi dan UKM dengan swasta dan BUMD/BUMN.
“ Kegiatan ini meliputi pembinaan, pengawasan dan penghargaan koperasi berprestasi, fasilitasi peningkatan kemitraan investasi UKM,pengembangan sarana pemasaran prodak Usaha Kecil Menengah serta sosialisasi prinsip-prinsip pemahaman berkoperasi “ ungkap Bupati.
Hasil yang telah dicapai lanjut Bupati, antara lain jumlah usaha mikro yang berhasil dibina mencapai 386 unit. Jumlah koperasi yang berhasil masuk kategori baik hanya mencapai 353 koperasi dari target 427 koperasi. Sedangkan untuk UKM tang masuk kategori tangguh 203 unit dan mandiri 257 unit. Jumlah jalinan kemitraan antara KUKM dengan pengusaha besar atau lembaga keuangan yang berhasil difasilitasi sampai dengan periode 2007 mencapai 21 kemitraan.
Realisasi anggaran untuk seluruh kegiatan ini, kata Bupati mencapai Rp. 7,328 milyar atau sekitar 95,69 persen dari anggaran yang direncanakan sebesar Rp. 7,659 milyar.
Masih dalam upaya peningkatan IPM dari sektor daya Beli Masyarakat Bupati menjelaskan berbagai kegiatan berupa pelatihan management usaha untuk para pedagang kecil menengah,pelatihan teknik produksi dan bantuan produksi anyaman bambu, bimbingan dan penyuluhan pemanfaatan teknologi daur ulang limbah plastik, serta magang para pengrajin industri kecil mebeulair, barang-barang logam dan anyaman bambu .
Dari kegiatan tersebut, lanjut bupati , telah memberikan hasil berupa peningkatan kemampuan masyarakat pelaku industri kecil menengah, baik secara kuantitatif maupun kualitatif .Sedangkan jumlah IKM yang terfasilitasi sebanyak 350 IKM, pedagang kecil menengah 2.860 KK serta perlindungan konsumen 100 KK.
“ Realisasi anggaran mencapai Rp.2,887 milyar atau sekitar 99,82 prosen dari rencana anggaran sebesar Rp. 2,892 milyar” kata Bupati.
Pada kesempatan tersebut, Bupati juga menyebutkan beberapa Penghargaan yang diterima Kabupaten Cianjur baik ditingkat Jawa Barat maupun Nasional seperti Penghargaan Adipura untuk kategori Kota Sedang; Penghargaan Wahana Tata Nugraha dalam Bidang penataan lalu lintas tingkat Nasional dan lain sebagainya yang mencapai 47 item disamping keberhasilan dalam kegiatan MTQ tahun 2007 ditingkat jawa barat yang berjumlah 18 item.
0 komentar
Posting Komentar