Kedua warga RT 04/08 Desa Ciranjang,Kecamatan Ciranjang tersebut terbaring lemah di tengah rumahnya.Mereka berbaring hanya beralaskan karpet, dan semua aktivitas seperti makan, tidur, buang air dilakukan di sana.Anak pasangan Abidin, 59, dan Iyah, 46, ini mengalami kelainan syaraf sejak usia 7 bulan. Abidin mengatakan,awalnya, kondisi kesehatan kedua putranya normal layaknya anak seusianya.Namun, menginjak usia 7 bulan, keduanya mengalami kejang-kejang ditambah panas tinggi.
Saat itu, Abidin sempat memeriksakan ke dokter setempat. Dokter sendiri mendiagnosa keduanya mengidap penyakit polio. ”Kedua anak kami dinyatakan memiliki penyakit polio, dan harus dirawat di RSUD Cianjur.Tapi karena tidak punya biaya,terpaksa dibawa pulang kembali,”kata Abidin saat ditemui di rumahnya kemarin. Berat badan kedua remaja ini pun sangat memprihatinkan. Berat badan Asep hanya 10 kilogram,sedakan Dede 12 kilogram.Jumlah yang sangat jauh dari berat badan normal remaja seusianya. Kondisi kedua remaja tersebut pun tidak kunjung membaik dari tahun ke tahun, justru semakin memburuk.
Pihak keluarga sendiri bukannya tanpa usaha. Mereka telah meminta bantuan aparat pemerintah setempat untuk membiayai pengobatan kedua anaknya. ”Kini kondisi anak kami semakin memburuk.Keduanya tidak bisa bergerak, berbicara dan makan pun tidak bisa sendiri. Lebih dari itu, kondisi badannya pun semakin mengecil saja,” ujar Abidin sambil meneteskan air mata. Pihak keluarga sebenarnya ingin mengobati kedua anaknya.Namun, penghasilan Iyah yang berprofesi sebagai penjual kupat tahu, dan Abidin sebagai buruh serabutan, tidak mencukupi untuk membayar biaya pengobatan.
”Kami berharap kepada pemerintah melalui dinas terkait, agar memberikan bantuan bagi kesehatan kedua anak kami,”harapnya. Sementara itu,Wakil Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cianjur Dedih Rudiana mengatakan,dari analisa medis,kondisi yang dialami kedua remaja yang menderita kelumpuhan tersebut tidak bisa diobatin.Pasalnya, keduanya mengalami kelumpuhan permanen.
0 komentar
Posting Komentar