Tokoh masyarakat asal Cikalongkulon yang juga Ketua Forum Masyarakat Cerdas Cianjur (FMCC), Rusdi Saudin merupakan salah satu yang tidak setuju rencana tersebut. Dia mengungkapkan syarat pemekaran harus berdasarkan keinginan masyarakat setempat melalui lembaga desa yakni dari tingkat RT, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), kepala desa, dan seluruh tokoh masyarakat.
"Desakan pemekaran saat ini saya anggap hanya keinginan dari segelintir orang yang mengatasnamakan masyarakat. Kalau pun mau pemekaran itu masih butuh rentang waktu yang panjang, tidak bisa terburu-buru," tandasnya kepada Radar, kemarin.
Rusdi menghendaki pemekaran harus melihat sejarah Cianjur yang bermula dari Cikundul Cikalongkulon. Jika pemekaran dipaksakan maka akan memutus sejarah Cianjur karena Cikalongkulon terpisah dengan induk Cianjur.
“Saya yakin pemekaran Cianjur tidak mendapat restu dari tokoh ulama setempat karena mereka tidak mau wilayahnya nanti tercemar dengan kemaksiatan," ujarnya.
Sikap tidak setuju terhadap pemekaran juga ditunjukkan Ketua Aliansi Umat Islam (AUI) Cianjur, Azis Muslim. Dia menyayangkan sikap segelintir orang yang mementingkan diri sendiri dengan mengatasnamakan masyarakat Cipanas.
"Sebagian besar tokoh ulama tidak ada yang setuju pemekaran Kota Cipanas sebab kemaksiatan akan semakin merajalela di Cipanas," tegasnya.
Tokoh masyarakat Cipanas Dedih Satria Priatna saat dikonfirmasi Radar mengungkapkan, apa yang diputuskan DPRD Cianjur dengan membentuk pansus tentang pemekaran Cipanas merupakan hal yang positif untuk menampung aspirasi masyarakat. Namun, pihaknya juga mengingatkan dewan jangan sampai ada pihak yang mendesak pemekaran dengan mengatasnamakan masyarakat semata dan langsung direspon.
"Kalau pansus itu dibentuk dengan alasan aspirasi masyarakat, ya harus dilihat masyarakat mana dulu. Jangan sampai menjadi bumerang bagi dewan. Tidak menutup kemungkinan yang mengaku mengatasnamakan masyarakat itu ternyata hanya segelintir orang yang mempunyai kepentingan," ujarnya.
Sebelumnya Ketua Panitia Pembentukan Kota Cipanas (PPKC) H Iskandar mengatakan pemekaran tidak ada kepentingan lain, apalagi kepentingan politik. Dia berkilah tujuan pemekaran murni keinginan mayoritas masyarakat Cipanas.
Berita : Nanang Rusntandi
yang jelas ketakutan pajak berkurang jika cipanas memisahkan diri,cipanas paling kaya yg bisa memberikan pajak ke pemda cianjur.tapi sayang kesejahtraan masalah jalanan dicipanas sangat buruk sekali banyak yg jelek parah,terus uang pajak yg begitu besar menyumbang ke pemda cianjur pada kemana atuhhh.......kalau ada yg nanya masayrakat mana yg mendukung pemekeran cipanas ...jawabannya saya adalah salah satunya yg mendukung.......insya allah cipanas pisah dari cianjur cipanas akan lebih baik....amin.