Dinas P dan K menegaskan akan menggunakan anggaran rehabilitasi sesuai peruntukannya. Sekolah yang tahun sebelumnya sudah mendapat bantuan dana alokasi khusus (DAK) maka tahun ini tidak lagi mendapat bantuan.
"Kami telah berupaya melakukan penambahan lokal sebanyak 171 unit di 51 sekolah, rehabilitasi 10 kelas, pembangunan perpustakaan 2 unit dan membangun 4 unit sekolah baru (USB)," ungkap Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Cianjur H Djadjang Sofwan Haris kepada Radar, kemarin.
Selain rehabilitasi, program sekolah gratis juga terus dikembangkan sebagai komitmen dari visi dan misi Cianjur lebih cerdas. Angka partisipasi kasar (APK) dan angka partisipasi murni (APM) daerah ini pun setiap tahun terus meningkat yang dibuktikan oleh semakin tingginya siswa masuk SMP.
Djadjang membantah posisi APK dan APM Kabupaten Cianjur berada di peringkat 25 dari kabupaten lain sebab data yang dipakai Dinas Pendidikan Jawa Barat masih data lama.
Berdasarkan data perkembangan wajib belajar pendidikan dasar (Wajar Dikdas) 9 tahun pada Dinas P dan K tahun 2006-2007, APK yang awalnya hanya 77,49 persen saat ini mencapai 95,40 persen dan APM yang semula 70,20 persen menjadi 83,56 persen.
“Keberhasilan itu diperlihatkan dengan ada SMP Cerdas Seatap yang terdapat di 83 sekolah dan daya tampung siswa sekitar 2.270 siswa. Siswa Terbuka di 29 sekolah dengan jumlah siswa 1.170 orang, Kelas Jauh di 47 sekolah dengan jumlah siswa 3.760 orang, SD-SMP Seatap di 5 sekolah mencapai 200 siswa, dan sekolah rakyat di 9 sekolah dengan jumlah siswa 270 orang,” papar Djadjang.
Pada bidang pendidikan luar sekolah (PLS) antara lain program pontren cerdas di 64 pontren dengan jumlah 1.851 wajib belajar dan pontren Depag Wajar Dikdas mencapai 2.440 wajib belajar. Kemudian pusat kegiatan belajar mandiri (PKBM) di 46 tempat dengan 5.300 siswa.
0 komentar
Posting Komentar