KUNJUNGI WEBSITE RESMI CIANJUR NEWS (CN) DI WWW.CIANJURNEWS.COMIIKUTI DIKLAT BLOG UNTUK GURU YANG DILAKSANAKAN OLEH WSI KERJASAMA TELKOM DAN CBC, BERTEMPAT DI PT. TELKOM CIANJUR MULAI TANGGAL 6 APRIL S.D 28 MEI 2008 ,PENDAFTARAN GRATIS, DAFTAR KE : SMK ISLAMIYAH SAYANG JL. PROF. MOH YAMIN NO. 110 SAYANG CIANJUR KONTAK PERSON : 08156309231

CianjurNEWS(5/4) Keluarga tenaga kerja wanita (TKW) asal Cianjur Karmila bin Ojak (20) warga Kampung Pasir Gentong RT 02/03, Desa Panyusuhan, Kecamatan Sukaluyu masih menunggu ganti rugi dari bekas majikan korban di Tabuk, Arab Saudi. Karmila dikabarkan meninggal pada Desember 2007 yang diduga akibat penganiayaan dari sang majikan.

Keluarga korban meminta ganti rugi senilai 50.000 real Arab Saudi atau sekitar Rp128,1 juta (kurs 1 real = Rp2.562). Permintaan itu telah disampaikan melalui perusahaan pengerah jasa tenaga kerja Indonesia (PJTKI) PT Putra Alwini di Jakarta yang memberangkatkan Karmila.

Informasi yang dihimpun Radar, Karmila berangkat ke Arab Saudi pada Juli 2007 lewat PT Putra Alwini dengan sponsor Maman warga Danasuta, Desa Ciharashas, Cilaku, Cianjur. Awal keberangkatan Karmila oleh keluarganya diketahui dalam kondsii sehat.

Karmila berangkat menggunakan ijazah SD milik kakaknya, Karmini. Karmini juga mengadu nasib sebagai TKI tapi dengan tujuan Kuwait. "Dia berangkat terpaksa memakai ijazah Karmini sebab ijazahnya hangus terbakar," tutur Ojak (45) orangtua Karmila kepada Radar di rumahnya, kemarin.

Setelah dua bulan bekerja di Arab Saudi, Karmila tidak sedikit pun mengeluh. Tapi, saat menginjak bulan ketiga tepatnya pada Desember 2007, tiba-tiba keluarga mendapat informasi Karmila meninggal. Kabar selanjutnya yang diterima Karmila telah dikuburkan pada 15 Desember 2007 di Arab Saudi.

"Saya minta ganti rugi kepada majikan Karmila senilai 50.000 real namun uang sejumlah itu sampai saat ini belum juga diterima. Saya pun menanyakan kembali tapi jawabanya tidak pasti," keluh Ojak.

Saefudin (26) suami korban mengaku pasrah terhadap nasib istrinya itu. "Saya bingung harus berbuat apa," ujarnya.

0 komentar