Toha menuding tidak mungkin sebagian pegawai yang absen mengikuti apel pagi itu bisa mengerjakan pekerjaannya secara baik kalau tingkat disiplinnya juga tidak baik.
“Ketika apel pagi banyak pegawai yang di luar menunggu usai apel. Mereka ada yang makan-makan di warung kopi dan ada juga yang ngobrol sesama pegawai," kritik Sekretaris Komisi I DPRD Cianjur ini ketika ditemui Radar, kemarin.
Toha menginginkan seharusnya saat apel pagi dilakukan inspeksi mendadak (sidak) oleh bupati, wakil bupati atau sekda untuk membuat efek jera kepada pegawai agar tidak melakukan kesalahan yang sama.
Cara lain yakni absensi sendiri harus dilihat dan dicatat oleh masing-masing SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah). Bila terbukti pegawai yang suka mangkir ketika apel maka mereka harus diberi sanksi yang tegas sesuai dengan ketentuan kepegawaian yang berlaku. “Sebab, kalau tidak demikian mereka akan keenakan," tegas Toha.
Peran sekda sangat diharapkan dan wajib proaktif dalam mengatasi persoalan ini sebagai pembina aparatur pemerintah daerah. Sikap tegas sekda pun sangat dibutuhkan untuk mengobati perilaku sering mangkir oleh pegawai di lingkungan Pemkab Cianjur.
Sumiati (34) pedagang nasi di dekat kompleks perkantoran Pemkab Cianjur memprotes tidak sepantasnya PNS yang digaji rakyat mbalelo dan kerap mangkir. Dia tak menampik hampir setiap pagi ada pegawai Pemkab Cianjur yang nongkrong di warungnya ketika masih jam kerja dan apel pagi.
"Hampir setiap pagi sekitar pukul 07:00 WIB saat apel dimulai ada beberapa pagawai yang makan di sini. Saya juga tidak bisa berbuat banyak meski mereka salah," ujarnya.
0 komentar
Posting Komentar