KUNJUNGI WEBSITE RESMI CIANJUR NEWS (CN) DI WWW.CIANJURNEWS.COMIIKUTI DIKLAT BLOG UNTUK GURU YANG DILAKSANAKAN OLEH WSI KERJASAMA TELKOM DAN CBC, BERTEMPAT DI PT. TELKOM CIANJUR MULAI TANGGAL 6 APRIL S.D 28 MEI 2008 ,PENDAFTARAN GRATIS, DAFTAR KE : SMK ISLAMIYAH SAYANG JL. PROF. MOH YAMIN NO. 110 SAYANG CIANJUR KONTAK PERSON : 08156309231

CianjurNEWS(16/4) Hari kedua penghitungan suara Pilgub Jabar yang masuk ke Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Cianjur kemarin, pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Ahmad Heryawan-Dede Yusuf (HADE) masih memimpin. Hingga Senin sore (14/4) pukul 18:00 WIB, pasangan ini telah mengumpulkan 245.370 suara (37,13%).

Pasangan Agum Gumelar-Nu'man Abdul Hakim (AMAN) berada di urutan kedua dengan perolehan 221.402 suara (33,50%) dan urutan ketiga pasangan Danny Setiawan-Iwan R Sulanjana (DA'I) dengan 194.034 suara (29,36%). Jumlah suara itu diperoleh dari 40 persen jumlah pemilih yang telah masuk ke KPUD Cianjur.

Pasangan HADE meraih kemenangan di 17 kecamatan sementara dua kecamatan lagi belum diketahui. Sementara hasil penghitungan suara 'tabulasi' di Kantor DPD PAN Cianjur, pasangan DA'I meraih 238.127 suara (29,27%), AMAN 273.248 suara (33,59%), dan HADE 302.208 suara (37,15%). "Kemenangan ini hasil konsolidasi tim (HADE) yang benar-benar solid," ungkap Ketua DPD Partai Amanat Nasional (PAN) Cianjur Decky Hendarsyah kepada Radar, kemarin.

Kebahagian di tubuh tim HADE berbanding terbalik dengan tim DA'I. Wakil Ketua Tim Kampanye DA'I Rudi Syachdiar mengaku kecewa banyak warga yang tidak menerima kartu pemilih dan surat panggilan mencoblos (form C6).

"Dari catatan kami, hampir 30 persen warga tidak terdaftar. Hanya ada sekitar 50 persen warga yang datang ke TPS. Kami kecewa atas kondisi itu dan Pemkab Cianjur serta KPUD harus bertanggung jawab," tegas Rudi kepada Radar, kemarin.

Sementara itu tim sukses pasangan AMAN Cianjur, Saep Lukman pun mengungkapkan kekecewaannya. Dia mengatakan puluhan ribu warga yang berhak memilih di Kabupaten Cianjur tidak menerima kartu pemilih.

“Kami meragukan penyelenggaraan Pilgub dan mendesak agar Pilgub Jabar diulang dan dinyatakan batal demi hukum," kata Saep melalui short message service (SMS) atau layanan pesan singkat yang diterima Radar kemarin.

0 komentar