CianjurNEWS (18/10) - Kordinator Taruna Siaga Bencana (TAGANA) Cianjur, Asep Muhsin, mengingatkan kepada masyarakat Cianjur untuk mewaspadai angin puting beliung yang biasa muncul pada awal musim penghujan.
"Beberapa daerah terjadi angin puting beliung, fenomena itu biasa pada awal penghujan, masyarakat harus waspada," kata Asep saat ditemui di Kantor Satlak Bencana Cianjur, Selasa.
"Beberapa daerah terjadi angin puting beliung, fenomena itu biasa pada awal penghujan, masyarakat harus waspada," kata Asep saat ditemui di Kantor Satlak Bencana Cianjur, Selasa.
Ia mengatakan, angin puting beliung atau angin ribut itu bisa terjadi di mana saja baik di daerah yang banyak pepohonan maupun kawasan yang jarang terdapat pepohonan seperti di perkotaan.
Terjadinya angin puting beliung atau angin ribut itu, kata Asep, dipengaruhi oleh tekanan udara di satu kawasan.
"Tidak benar ada jalur atau siklus angin puting beliung di daerah-daerah tertentu. Angin seperti itu bisa terjadi di mana saja," kata Asep.
Ia mencontohkan, salah satunya terjadi di kawasan Desa Sindangrsaja, Kecamatan Sukaluyu, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, beberapa waktu lalu yang merusakan puluhan rumah. Fenomena itu merupakan salah satu kejadian dari angin puting beliung di awal penghujan.
Pada kesempatan itu, Asep Muhsin juga mengingatkan warga untuk menghindari bepergian ke lokasi yang banyak pepohonan pada saat terjadi hujan atau angin puting beliung.
Sepertihalnya di Cianjur, menurut Asep, cukup banyak pohon-pohon tinggi yang sudah tua sehingga rapuh. Pohon-pohon seperti itu sangat rawan patah bila terkena angin dalam kecepatan tinggi.
"Pemerintah Kabupaten Cianjur harus berusaha menebang dan mengganti pohon yang sudah tua itu,jika perlu bantuan kami akan siap ikhlas, namun di beberapa lokasi masih banyak pohon sejenis itu. Masyarakat harus berhati-hati, agar kejadian pohon tumbang tiga hari yang lalu dapat dihindari" .
Lebih lanjut, Asep mengatakan, bulan Oktober dan Nopember adalah awal musim penghujan danMusim hujan lebih dulu mengguyur kawasan Selatan selanjutnya di wilayah Pantura," kata Asep menambahkan. (CNO-002)
"Tidak benar ada jalur atau siklus angin puting beliung di daerah-daerah tertentu. Angin seperti itu bisa terjadi di mana saja," kata Asep.
Ia mencontohkan, salah satunya terjadi di kawasan Desa Sindangrsaja, Kecamatan Sukaluyu, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, beberapa waktu lalu yang merusakan puluhan rumah. Fenomena itu merupakan salah satu kejadian dari angin puting beliung di awal penghujan.
Pada kesempatan itu, Asep Muhsin juga mengingatkan warga untuk menghindari bepergian ke lokasi yang banyak pepohonan pada saat terjadi hujan atau angin puting beliung.
Sepertihalnya di Cianjur, menurut Asep, cukup banyak pohon-pohon tinggi yang sudah tua sehingga rapuh. Pohon-pohon seperti itu sangat rawan patah bila terkena angin dalam kecepatan tinggi.
"Pemerintah Kabupaten Cianjur harus berusaha menebang dan mengganti pohon yang sudah tua itu,jika perlu bantuan kami akan siap ikhlas, namun di beberapa lokasi masih banyak pohon sejenis itu. Masyarakat harus berhati-hati, agar kejadian pohon tumbang tiga hari yang lalu dapat dihindari" .
Lebih lanjut, Asep mengatakan, bulan Oktober dan Nopember adalah awal musim penghujan danMusim hujan lebih dulu mengguyur kawasan Selatan selanjutnya di wilayah Pantura," kata Asep menambahkan. (CNO-002)
Terima Kasih atas informasinya... Alhamdulillah kini Cianjur ada yang kreatif bikin Blog berisi rangkuman Berita Cianjur....Nuhuuuuuun pisaaaaaaaaaaannnnnn.....
Ardi - Mahasiswa UPI