CianjurNEWS (23/10) Perhimpunan Pedagang Pasar Wisata Cibodas (P3WC), yang mengatasnamakan para pedagang di Kebun Raya Cibodas (KRC)- LIPI Kab Cianjur, mendatangi Gedung DPRD Kab Cianjur, Kantor Dinas Perhubungan dan Pariwisata, juga Kantor Kwarcab Pramuka Kab Cianjur, kemarin.
Mereka menolak rencana penutupan KRC-LIPI 1 November 2007 mendatang, karena rencana itu berdampak pada perekonomian masyarakat di sekitar wilayah KRC-LIPI. Menurut seorang perwakilan pedagang, Maman, pihaknya meminta dan mendesak pemerintah bersikap proaktif dalam melakukan upaya-upaya pengkajian atas rencana penutupan itu.Menurut dia,rencana itu dapat berpengaruh pada roda perekonomian sekitar 3.600 pedagang yang saat ini menggantungkan hidupnya dengan berjualan di KRC-LIPI.
Maman mengatakan, selain berdampak pada lumpuhnya kegiatan ekonomi ribuan masyarakat yang berada di kawasan wisata Cibodas, rencana penutupan itu dinilai akan mengurangi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kab Cianjur dari sektor pariwisata. ”Belum lagi, minat wisatawan untuk berkunjung ke Cibodas dapat berkurang,” imbuhnya. Menurut Maman, jika permasalahan ini tidak berhasil mencapai titik temu, pihaknya mengancam akan melakukan demo.
”Kalaupun tempat berdagang kita akan dipindahkan, apa jaminan dari pemerintah,” tegasnya. Ketua Kwarcab Gerakan Pramuka Kab Cianjur Dadang Sufianto dalam surat bernomor 140/0903-A yang ditujukan kepada Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengungkapkan, areal Bumi Perkemahan Mandala Kitri yang digunakan untuk keperluan parkir pengunjung maupun pintu masuk utama KRC, telah mengurangi fungsi bumi perkemahan itu.
Dengan demikian, kata Dadang, proses pendidikan bagi anggota pramuka tidak dapat terlaksana secara maksimal. ”Kwarcab tidak meminta KRCLIPI untuk ditutup.Bahkan kami berkeinginan untuk mengembangkan Cibodas sebagai objek wisata unggulan,”tegas Dadang.
Mereka menolak rencana penutupan KRC-LIPI 1 November 2007 mendatang, karena rencana itu berdampak pada perekonomian masyarakat di sekitar wilayah KRC-LIPI. Menurut seorang perwakilan pedagang, Maman, pihaknya meminta dan mendesak pemerintah bersikap proaktif dalam melakukan upaya-upaya pengkajian atas rencana penutupan itu.Menurut dia,rencana itu dapat berpengaruh pada roda perekonomian sekitar 3.600 pedagang yang saat ini menggantungkan hidupnya dengan berjualan di KRC-LIPI.
Maman mengatakan, selain berdampak pada lumpuhnya kegiatan ekonomi ribuan masyarakat yang berada di kawasan wisata Cibodas, rencana penutupan itu dinilai akan mengurangi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kab Cianjur dari sektor pariwisata. ”Belum lagi, minat wisatawan untuk berkunjung ke Cibodas dapat berkurang,” imbuhnya. Menurut Maman, jika permasalahan ini tidak berhasil mencapai titik temu, pihaknya mengancam akan melakukan demo.
”Kalaupun tempat berdagang kita akan dipindahkan, apa jaminan dari pemerintah,” tegasnya. Ketua Kwarcab Gerakan Pramuka Kab Cianjur Dadang Sufianto dalam surat bernomor 140/0903-A yang ditujukan kepada Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengungkapkan, areal Bumi Perkemahan Mandala Kitri yang digunakan untuk keperluan parkir pengunjung maupun pintu masuk utama KRC, telah mengurangi fungsi bumi perkemahan itu.
Dengan demikian, kata Dadang, proses pendidikan bagi anggota pramuka tidak dapat terlaksana secara maksimal. ”Kwarcab tidak meminta KRCLIPI untuk ditutup.Bahkan kami berkeinginan untuk mengembangkan Cibodas sebagai objek wisata unggulan,”tegas Dadang.
Sumber : Benny Bastiandy - Koran Sindo
0 komentar
Posting Komentar