CianjurNEWS (23/10) Pohon kitoke berukuran besar di pinggir Jalan Raya Cibeber Kab. Cianjur, Senin (22/10) kira-kira pukul 1.20 WIB tumbang menimpa rumah warga. Akibat robohnya pohon tersebut, empat rumah milik warga Kompleks Graha Pratama Blok M Kel. Sirnagalih Kec. Cilaku Kab. Cianjur rusak.

pohon berukuran besar tumbang dan merusak empat rumah milik warga Kompleks Graha Pratama Blok M Kel. Sirnagalih Kec. Cilaku Kab. Cianjur, sekitar pukul 1.20 WIB, Senin (22/10).
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, hanya dua warga mengalami luka ringan. Sedangkan total kerugian akibat rusaknya rumah diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah.
Menurut warga, tumbangnya pohon yang diperkirakan sudah berusia puluhan tahun itu terjadi saat mereka tengah terlelap tidur. Mereka sempat panik begitu mendengar suara benturan keras, ditambah getaran kencang. Bersamaan dengan itu, atap bagian belakang rumah ambruk.
Awalnya mereka menduga ketika itu terjadi gempa. Namun setelah kondisi mereda, belakangan baru diketahui ternyata penyebabnya adalah pohon tumbang.
Pohon yang berada di bagian belakang rumah warga, tepatnya di seberang aliran anak Sungai Cibinong itu roboh. Kemudian menimpa pohon lainnya persis di belakang rumah. Sehingga batangnya merusak bagian belakang empat rumah yang ada di lokasi kejadian.
Keempat rumah rusak bagian belakangnya itu berada di Blok M masing-masing milik A. Halim, Sulaiman, Dahlan, dan Deni.
Salah seorang warga, A. Halim yang rumahnya rusak akibat tertimpa pohon mengatakan, ketika kejadian dirinya baru selesai mengambil air di rumah. Tiba-tiba dikagetkan suara benturan sangat keras, disusul ambruknya atap rumah bagian belakang.
"Suaranya sangat keras dan rumah juga bergetar. Pas lihat, ternyata pohon tumbang. Saya juga heran tidak ada hujan maupun angin, pohon besar itu tumbang, batangnya menimpa pohon lain lalu menimpa atap rumah belakang," ujarnya.
Dia menduga pohon besar itu tumbang karena sudah lapuk dimakan usia. Melihat kondisi pohon tersebut, sebenarnya warga sudah melapor ke dinas terkait, beberapa waktu lalu. Namun belum juga ada respons, pohon tersebut sudah tumbang.
Pemilik rumah lainnya, Ny. Eneng istri Sulaiman mengatakan, waktu kejadian dirinya tengah tidur bersama anaknya Febra 3,5 tahun. Akibat kejadian itu dia dan anaknya mengalami luka ringan terkena reruntuhan tembok.
Waktu kejadian, Ny. Eneng sangat panik mendengar suara keras dan rumah bergetar. Suaminya sempat menyuruh ke luar rumah. Semula dikira gempa, ternyata ada pohon tumbang.
Menurut warga, tumbangnya pohon yang diperkirakan sudah berusia puluhan tahun itu terjadi saat mereka tengah terlelap tidur. Mereka sempat panik begitu mendengar suara benturan keras, ditambah getaran kencang. Bersamaan dengan itu, atap bagian belakang rumah ambruk.
Awalnya mereka menduga ketika itu terjadi gempa. Namun setelah kondisi mereda, belakangan baru diketahui ternyata penyebabnya adalah pohon tumbang.
Pohon yang berada di bagian belakang rumah warga, tepatnya di seberang aliran anak Sungai Cibinong itu roboh. Kemudian menimpa pohon lainnya persis di belakang rumah. Sehingga batangnya merusak bagian belakang empat rumah yang ada di lokasi kejadian.
Keempat rumah rusak bagian belakangnya itu berada di Blok M masing-masing milik A. Halim, Sulaiman, Dahlan, dan Deni.
Salah seorang warga, A. Halim yang rumahnya rusak akibat tertimpa pohon mengatakan, ketika kejadian dirinya baru selesai mengambil air di rumah. Tiba-tiba dikagetkan suara benturan sangat keras, disusul ambruknya atap rumah bagian belakang.
"Suaranya sangat keras dan rumah juga bergetar. Pas lihat, ternyata pohon tumbang. Saya juga heran tidak ada hujan maupun angin, pohon besar itu tumbang, batangnya menimpa pohon lain lalu menimpa atap rumah belakang," ujarnya.
Dia menduga pohon besar itu tumbang karena sudah lapuk dimakan usia. Melihat kondisi pohon tersebut, sebenarnya warga sudah melapor ke dinas terkait, beberapa waktu lalu. Namun belum juga ada respons, pohon tersebut sudah tumbang.
Pemilik rumah lainnya, Ny. Eneng istri Sulaiman mengatakan, waktu kejadian dirinya tengah tidur bersama anaknya Febra 3,5 tahun. Akibat kejadian itu dia dan anaknya mengalami luka ringan terkena reruntuhan tembok.
Waktu kejadian, Ny. Eneng sangat panik mendengar suara keras dan rumah bergetar. Suaminya sempat menyuruh ke luar rumah. Semula dikira gempa, ternyata ada pohon tumbang.
Sumber : Yusuf Adji (A-116) - Pikiran Rakyat
0 komentar
Posting Komentar