KUNJUNGI WEBSITE RESMI CIANJUR NEWS (CN) DI WWW.CIANJURNEWS.COMIIKUTI DIKLAT BLOG UNTUK GURU YANG DILAKSANAKAN OLEH WSI KERJASAMA TELKOM DAN CBC, BERTEMPAT DI PT. TELKOM CIANJUR MULAI TANGGAL 6 APRIL S.D 28 MEI 2008 ,PENDAFTARAN GRATIS, DAFTAR KE : SMK ISLAMIYAH SAYANG JL. PROF. MOH YAMIN NO. 110 SAYANG CIANJUR KONTAK PERSON : 08156309231

BKKBN Cianjur Terus Genjot Pembinaan 163 PLKB

Diposting oleh Asep Moh. Muhsin | 05.44 | | 0 komentar »

CianjurNEWS (25/11) BKKBN (Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional) Kabupaten Cianjur, Jabar, terus menggenjot pelaksanaan Program KB. Pembinaan terhadap PLKB (Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana), sosialisasi kepada masyarakat, dan kerjasama pelaksanaanya dengan berbagai pihak seperti kerjasama KB-Kesehatan dengan TNI/Polri dari tahun ke tahun terus dilakukan.
Dari berbagai upaya yang dilakukan, untuk tahun 2007 ini hasilnya cukup mencolok. Dari target Aseptor KB di Kabupaten Cianjur sekitar 81.976 telah tercapai sekitar 83% atau sekitar 80.000, dan sisanya hanya 17%. Jika dibandingkan dengan kabupaten lain, Kabupaten Cianjur sudah cukup berhasil dalam melaksanakan Program KB. Keberhasilan ini, di antaranya dengan adanya kegiatan KB Kesehatan Bhayangkara dan TNI Manunggal KB Kesehatan.
\"Dengan sisa target sekitar 17% sampai dengan akhir Tahun 2007, kami optimis akan tercapai, di antaranya dengan sisa waktu ini, beberapa hari lalu Bupati Cianjur telah mencanangkan Program Kesatuan Gerak PKK KB Kesehatan. Adanya kegiatan tersebut, PLKB akan lebih terarah mensosialisasikan Program KB kepada masyarakat, sehingga masyarakat akan lebih mudah mendapat informasi mengenai pentingnya menjadi Aseptor KB,\" tutur Drs Saeful Millah MSc Kepala BKKBN Kabupaten Cianjur kepada Pelita, Jum\'at (16/11).
Untuk mensinergikan PLKB dengan pelaksanaan Program Kesatuan Gerak PKK-KB Kesehatan yang dicanangkan Bupati Cianjur, Drs H Tjetjep Muchtar Soleh, MM, BKKBN Kabupaten Cianjur, mengadakan kegiatan pembinaan kepada sekitar 182 PLKB dari 30 kecamatan dengan tema "Revitalisasi Manajemen Operasinal Lini Lapangan (MOLL) dalam Mendukung Kontrak Kinerja Program KB" di Bale Rancage belum lama ini.
"Pembinaan ini perlu dilakukan, mengingat masih ada sisa target yang belum tercapai, karena dipengaruhi berbagai faktor yang terjadi di lapangan, baik menyangkut PLKB itu sendiri maupun respon dari masyarakat, karena dengan adanya pembinaan diharapkan PLKB akan lebih siap dan mampu menjalankan tugasnya,\" ujar Kepala BKKBN, Saeful Millah, didampingi Humas BKKBN, Drs Ade Suherlan Sofyan.
Ada 10 langkah yang harus diketahui PLKB, kata Saeful Millah, yaitu pendekatan tokoh formal, pendataan dan pemetaan, pendekatan tokoh informal, pembentukan kesepakatan, pemantapan kesepakatan, komunikasi informasi edukasi oleh tokoh masyarakat, pembentukan grup pelopor, pelayanan KB, pembinaan perserta serta evaluasi pencatatan dan pelaporan.
Menurutnya, PLKB akan berhasil jika ada partisipasi penggerak masyarakat dalam program KB, seperti stakeholders/tokoh formal dan informal, lembaga swadaya masyarakat, institusi, kader serta keluarga itu sendiri. Sehingga jika ada masalah yang timbul dalam melaksanakan kegiatan KB, akan langsung diketahui karena adanya kerjasama dan saling mendukung antara instansi yang terkait dengan PLKB.
Disamping itu, PLKB harus memiliki strategi bedah kampung, yaitu satu upaya untuk menentukan sasaran secara lebih tepat guna dan cermat, juga merupakan upaya untuk meningkatkan keterpaduan, kebersamaan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, sehingga akan mampu mengembangkan partisipasi dan potensi masyarkat.
Dalam strategi bedah kampung ini, tambah Saeful, ada asumsi-asumsi antara lain, upaya meningkatkan kualitias bisa tidak tepat sasaran jika tidak mampu menangkap kebutuhan dan harapan komunitas, kegiatan yang dapat dipertanggungjawabkan dihadapan masyarakat merupakan salah satu cara mengatasi masalah keterbatasan kegiatan supervisi untuk meningkatkan kinerja.
Dikemukakan, ada tujuh langkah pokok bedah kampung yang harus diketahui PLKB, indentifikasi potensi yang dimiliki masyarakat, analisis besaran masalah, rembug warga, fasilitas pemerintah, program aksi bersama, penentuan wilayah garapan (kampung/dusun, RT/RW tertinggal), dan yang terakhir hasil pendataan keluarga Tahun 2006

Sumber : Man Suparman , Harian Pelita

0 komentar