![]() |
| BUS Pusaka nopol B 2327 CQ, yang terguling dan merenggut dua korban jiwa mahasiswa UIN Jakarta, sedang ditarik mobil derek di Kp. Cariu Desa Mangunkerta Kec. Cugenang Kab. Cianjur, Sabtu (24/11).*YUSUF ADJI/"PR" |
Kedua mahasiswa yang meninggal, adalah Nurdiansyah (21) warga Kp. Ngetuk Gn. Wungkul, Pati, Jateng, dan Al Azhra Rahmana (18) warga Jalan Kertamukti Ciputat, Jakarta. Kedua korban meninggal akibat tubuhnya terimpit badan bus. Sedangkan lima korban luka, sempat mendapat penanganan medis di Puskesmas Cugenang. Mereka antara lain Sekar Ayu (18), Dwi Retno (19), Nova Febriyadi (17), Siska (19), dan Mihayatun Adawiyah (18).
Awalnya lancar
Salah seorang penumpang bus yang mengalami luka ringan, Siska (19) mengatakan, dia bersama rombongan rencananya akan melakukan taaruf atau perkenalan pengurus BEM di kampusnya dengan mahasiswa semester I.
Jumlah rombongan yang berangkat dari Jakarta ke Cianjur sekitar 80 orang, menggunakan dua bus. Pada saat berangkat dan selama perjalanan, laju kendaraan terbilang lancar dan tidak mengalami hambatan. "Namun saat melalui jalan belok dan tanjakan terjal, tiba-tiba bus terhenti dan mundur tanpa bisa dikendalikan sopir. Akhirnya bus yang ditumpangi terguling," ujarnya.
Kedua jenazah korban kecelakaan bus tersebut, hingga siang kemarin masih disimpan di Kamar Mayat RSUD Cianjur. Sementara sopir bus, Iyus masih menjalani pemeriksaan di Mapolres Cianjur.
Menurut pengakuan Iyus, selama perjalanan bus yang dikemudikannya berjalan baik tanpa mengalami hambatan. Ketika memasuki daerah Cugenang, tepatnya di perempatan Gedeh, terpaksa harus menghentikan kendaraannya karena jalan berbelok tajam dan menanjak.
"Waktu mengoper ke gigi satu, baru saja mau jalan mendadak mesin bus mati. Saya sudah menginjak rem tapi tidak berfungsi. Kemudian mengarahkan bus yang mundur ke kanan. Soalnya kalau ke kiri atau lurus ada jurang. Tetapi bus mundur sulit dikendalikan, ke arah kanan dan membentur tebing," katanya.
Dikatakan Iyus, akibat benturan keras ke tebing itu, akhirnya bus yang dikemudikannya terguling ke kiri. Akibatnya, puluhan mahasiswa yang ada di dalamnya saling bertindihan. Dua korban yang meninggal saat kejadian berada di bagian belakang, sehingga badannya tergencet bus saat menubruk tebing dan terguling.
Sumber : Yusuf Adji - Pikiran Rakyat







0 komentar
Posting Komentar