KUNJUNGI WEBSITE RESMI CIANJUR NEWS (CN) DI WWW.CIANJURNEWS.COMIIKUTI DIKLAT BLOG UNTUK GURU YANG DILAKSANAKAN OLEH WSI KERJASAMA TELKOM DAN CBC, BERTEMPAT DI PT. TELKOM CIANJUR MULAI TANGGAL 6 APRIL S.D 28 MEI 2008 ,PENDAFTARAN GRATIS, DAFTAR KE : SMK ISLAMIYAH SAYANG JL. PROF. MOH YAMIN NO. 110 SAYANG CIANJUR KONTAK PERSON : 08156309231

Limbah Cemari Lahan Pertanian

Diposting oleh Asep Moh. Muhsin | 18.00 | | 0 komentar »

CianjurNEWS (5/11) Sejumlah warga di Kampung Cilemat, Desa Mentengsari, Kec. Cikalongkulon, Kab. Cianjur mengeluhkan limbah berupa kotoran sapi yang mencemari lahan pertanian milik mereka. Akibat kotoran sapi menutupi lahan mereka, banyak di antara warga tidak bisa menggarap lahannya. Malahan ada di antara warga yang mencoba menggarap lahannya, akhirnya terserang gatal-gatal.

Warga menduga penyebab terjadinya pencemaran itu akibat tempat penampungan limbah perusahaan sapi potong mengalami kerusakan. Sehingga limbah masuk ke lahan pertanian warga yang lokasinya berada di belakangnya. Oleh karena itu, warga meminta agar pihak perusahaan bisa segera memperbaikinya.

Informasi dari sejumlah warga di Kampung Cilemat, pencemaran limbah mulai terjadi diperkirakan saat memasuki awal hujan, akhir bulan kemarin (Oktober, -red.). Ketika itulah, limbah berupa kotoran sapi mulai masuk lahan pertanian milik warga yang lokasinya di belakang perusahaan tersebut. Akibatnya, hingga Minggu (4/11) lahan warga yang terkena limbah belum bisa digarap.

Salah seorang warga Kampung Cilemat, Ajid (40), mengatakan limbah kotoran sapi masuk ke lahan pertanian warga pada saat hujan deras mulai mengguyur daerah mereka, kira-kira akhir Oktober 2007. Warga yang hendak mengolah lahan, banyak yang mengurungkan niatnya karena lahan tertutup kotoran sapi.

Dia mengatakan, ada dua warga yang sempat mencoba mengolah lahan pertanian mereka, yaitu Jajang dan Ikah. Namun keesokan harinya, mereka terserang gatal-gatal pada kulitnya.

Sementara itu, Jajang (45), seorang warga yang terkena penyakit gatal-gatal, mengaku rasa gatal mulai terasa setelah dirinya membuat selokan di lahan sawahnya. Hingga saat ini, sudah hampir enam hari gatal-gatal kulit masih dirasakannya. "Tidak tahu kenapa, setelah membuat selokan, kulit jadi gatal-gatal," katanya.

Sementara itu, pihak pengelola maupun pemilik perusahaan, sampai kemarin belum bisa dikonfirmasi.

Sumber : Yusuf Adji - Pikiran Rakyat

0 komentar