Mengenai adanya peningkatan jumlah kasus meninggal DBD tersebut, dibenarkan Kasi Pemberantasan Penyakit Bersumber Binatang (P2BB) Dinas Kesehatan Kab. Cianjur Agus Haris, Kamis (1/11). Menurut dia, serangan penyakit DBD tersebar di beberapa daerah kab. Cianjur, hingga 31 Oktober 2007 jumlahnya sudah mencapai 342 orang. Dari jumlah kasus terserang DBD sebanyak itu, lima di antaranya meninggal dunia. "Kasus DBD meninggal tahun ini memang mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2006, tahun lalu kasus meninggal tercatat hanya satu orang," tegasnya.
Dikatakan, apabila melihat jumlah penderita DBD pada bulan Oktober, sebenarnya mengalami penurunan bila dibandingkan periode sama tahun lalu. Pada Oktober tahun ini jumlah penderita DBD tercatat hanya sekitar 24 kasus. Sedangkan Oktober tahun lalu, mencapai 30 kasus. "Kasus DBD bulan kemarin (Oktober -red.) sebenarnya turun dibandingkan bulan-bulan sebelumnya tahun ini. Kasus DBD tinggi itu, sebelum Agustus lalu," katanya.
Lebih lanjut Agus mengatakan walaupun jumlah kasus meninggal mengalami peningkatan dibandingkan tahun lalu dari satu kasus menjadi lima kasus, serangan DBD tersebut belum termasuk kategori Kejadian Luar Biasa (KLB). Pasalnya, sesuai aturan kasus DBD itu baru bisa dinyatakan KLB apabila jumlah kasus meninggalnya mencapai 2% dari jumlah total kasus penderita DBD.
Sementara itu, mengenai adanya serangan DBD yang terjadi di Kp. Pasirjengkol Desa Jati Kec. Bojongpicung Kab. Cianjur, Agus mengatakan, dia sudah menerima laporan. Malahan, petugas saat ini sudah berada di lapangan guna memastikan kebenaran informasi tersebut. "Petugas di lapangan masih melakukan pemeriksaan, kami belum mendapat laporan hasilnya," ujarnya
Sumber A-116 Yusuf Adji Pikiran Rakyat
0 komentar
Posting Komentar