Informasi terakhir, hujan terus-menerus yang mengguyur wilayah Cianjur selatan, sebagian tanah di tebing yang menjulur ke sungai dan jalan di Kecamatan Tanggeung dan Pagelaran meluncur ke bawah. Namun, kondisi itu tidak membuat jalur transportasi menjadi terhambat. Longsor kecil itu masih bisa ditangani dengan menggeser tumpukan tanah ke pinggir jalan. Begitu pula longsoran di pinggir sungai tidak menghambat aliran air.
Pemerintah Kabupaten Cianjur sudah siap jika sewaktu-waktu terjadi longsor atau banjir di wilayah ini. "Koordinasi setiap waktu kita lakukan dan personil sudah siap," ungkap Sekretaris Penanganan Bencana dan Pengungsi (PBP) Kabupaten Cianjur Esih Sukaesih Karo kepada Radar, kemarin (29/11/2007). Ada sekitar 126 desa di 19 kecamatan yang saat ini diwaspadai rentan terhadap bencana alam. Kerentanan meliputi pergerakan tanah, banjir, dan longsor. "Pada saat musim hujan ini kita tingkatkan status menjadi waspada," ujar Esih.
Pemkab telah berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait, terutama menyangkut masalah sarana dan prasarana mengantisipasi terjadinya bencana. Namun begitu, Pemkab belum menerima laporan terjadinya longsor cukup besar meski sebelumnya hujan kerap mengguyur sebagian wilayah Cianjur.
Koordinator Taruna Siaga Bencana Kab. Cianjur Asep Muhsin mengungkapkan " Tagana Telah melakukan Mitigasi Bencana ke Lokasi Rawan Bencana selama 3 minggu, kurang lebih ada 400 Titik Bencana yang akan terjadi longsor,dan sedikitnya kitab sudah siapkan 30 personil yang siap terjun ke lapangan tidak hanya pada saat tanggap darurat melainkan Pra Bencana, memberikan pengarahan kepada masyarakat jika kemungkinan-kemungkinan terjadi bencana.
Sumber : Nag, Radar Bogor
0 komentar
Posting Komentar