CianjurNEWS(4/12) BKKBN (Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional) Kabupaten Cianjur, Jabar, menyelenggarakan penyuluhan Intensifikasi Pendewasaan Perkawinan melalui Saka Kencana (Satuan Karya Kelurga Berencana) yang dihadiri perwakilan dari SMU/Sederajat dan unsur perguruan tinggi yang tergabung di Kwarcab Pramuka Kabupaten Cianjur.
Penyuluhan itu, atas kerjsama BKKBN dengan Dinas P dan K Kabupaten Cianjur, guna memberikan wawasan mengenai tingkat kegagalan dan keberhasilan program KB (Keluarga Berencana), serta bagaimana perkembangan KB di masa depan. Karena melalui generasi muda sebagai harapan bangsa, sudah sepantasnya ikut beperan serta mensosialisasikan program KB, agar laju pertumbuhan penduduk yang terus meningkat disebabkan banyaknya perkawinan usia dini bisa ditekan sekecil mungkin.
Kepala Bidang Pengendalian Keluarga Sejahtera dan Permberdayaan Keluarga BKKBN Kabupaten Cianjur, Drs U Gufron, mengemukakan kepada Pelita, hambatan dan tantangan program KB sejak tahun 1970 hingga tahun 2007 terus mengalami banyak persoalan yang sangat beragam.
\"Tetapi seiring waktu berbagai persoalan yang berkembang pada akhirnya BKKBN Kabupaten Cianjur, semakin dewasa dan matang dalam mengatasi berbagai persoalan yang berkenaan dengan Program KB. Sehingga pada akhirnya pencapaian Aseptor KB sudah mampu mencapai 83 persen, sisanya hanya tinggal 17 persen yang mudah-mudahan sampai dengan akhir tahun ini akan tercapai,\" ujarnya.
Terlebih dengan adanya PKK KB Kesehatan yang sudah dicanangkan Bupati Cianjur Drs H Tjetjep Muchtar Soleh MM, beberapa pekan lalu, serta kegiatan Saka Kencana diharapkan akan membantu mensosialisakan di kalangan sekolah atau kampus tentang apa yang dimaksud dengan KB dan perkawinan usia dini dikalangan remaja.
Kasubdin PLSP (Pendidikan Luar Sekolah dan Pemuda) pada Dinas P dan K Kabupaten Cianjur, Drs Himam Haris, MM, MPd, mengemukakan, selain terus berupaya mensukseskan Program Percepatan Wajar Dikdas 9 Tahun serta ikut serta mensosialisasikan Program KB dengan pengetahuan hasil dari penyuluhan, dan peninjauan langsung ke PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Mengajar) diharapkan mendapat gambaran pelajaran penting yang sangat berarti.
\"Jika ada keinginan untuk melangsungkan perkawinan di usia dini, akan mempertimbangkan, kapan harus memiliki anak, karena jika tidak siap menjaga dan membesarkan anak, maka anak banyak persoalan yag akan terjadi di usia perkawinanya. Maka diharapkan menjadi Aseptor KB adalah pilihan yang bijak,\" harap Himam.
Sebanyak 50 peserta, seusai mengikuti penyuluhan selama satu hari Jum\'at (30/11), melakukan penijauan ke PKBM Mandiri Bersemi Karangtengah, dipimpin Kepala Bidang Pengenalian Keluarga Sejahtera & Pemberdayaan Keluarga BKKBN, Drs U Gufron, dan Kasubdin PLSP Dinas P dan K, Drs Himam Haris, MM,MPd.
Sumber : Man Suparman- Pelita.or.id
Penyuluhan itu, atas kerjsama BKKBN dengan Dinas P dan K Kabupaten Cianjur, guna memberikan wawasan mengenai tingkat kegagalan dan keberhasilan program KB (Keluarga Berencana), serta bagaimana perkembangan KB di masa depan. Karena melalui generasi muda sebagai harapan bangsa, sudah sepantasnya ikut beperan serta mensosialisasikan program KB, agar laju pertumbuhan penduduk yang terus meningkat disebabkan banyaknya perkawinan usia dini bisa ditekan sekecil mungkin.
Kepala Bidang Pengendalian Keluarga Sejahtera dan Permberdayaan Keluarga BKKBN Kabupaten Cianjur, Drs U Gufron, mengemukakan kepada Pelita, hambatan dan tantangan program KB sejak tahun 1970 hingga tahun 2007 terus mengalami banyak persoalan yang sangat beragam.
\"Tetapi seiring waktu berbagai persoalan yang berkembang pada akhirnya BKKBN Kabupaten Cianjur, semakin dewasa dan matang dalam mengatasi berbagai persoalan yang berkenaan dengan Program KB. Sehingga pada akhirnya pencapaian Aseptor KB sudah mampu mencapai 83 persen, sisanya hanya tinggal 17 persen yang mudah-mudahan sampai dengan akhir tahun ini akan tercapai,\" ujarnya.
Terlebih dengan adanya PKK KB Kesehatan yang sudah dicanangkan Bupati Cianjur Drs H Tjetjep Muchtar Soleh MM, beberapa pekan lalu, serta kegiatan Saka Kencana diharapkan akan membantu mensosialisakan di kalangan sekolah atau kampus tentang apa yang dimaksud dengan KB dan perkawinan usia dini dikalangan remaja.
Kasubdin PLSP (Pendidikan Luar Sekolah dan Pemuda) pada Dinas P dan K Kabupaten Cianjur, Drs Himam Haris, MM, MPd, mengemukakan, selain terus berupaya mensukseskan Program Percepatan Wajar Dikdas 9 Tahun serta ikut serta mensosialisasikan Program KB dengan pengetahuan hasil dari penyuluhan, dan peninjauan langsung ke PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Mengajar) diharapkan mendapat gambaran pelajaran penting yang sangat berarti.
\"Jika ada keinginan untuk melangsungkan perkawinan di usia dini, akan mempertimbangkan, kapan harus memiliki anak, karena jika tidak siap menjaga dan membesarkan anak, maka anak banyak persoalan yag akan terjadi di usia perkawinanya. Maka diharapkan menjadi Aseptor KB adalah pilihan yang bijak,\" harap Himam.
Sebanyak 50 peserta, seusai mengikuti penyuluhan selama satu hari Jum\'at (30/11), melakukan penijauan ke PKBM Mandiri Bersemi Karangtengah, dipimpin Kepala Bidang Pengenalian Keluarga Sejahtera & Pemberdayaan Keluarga BKKBN, Drs U Gufron, dan Kasubdin PLSP Dinas P dan K, Drs Himam Haris, MM,MPd.
Sumber : Man Suparman- Pelita.or.id
0 komentar
Posting Komentar