Kepala Stasiun Kereta Api Cianjur Pranoto Wibowo membenarkan kasus ambrolnya tanah penyangga rel kereta api di wilayah Cibokor. Pihaknya sudah melaporkan peristiwa tersebut ke kantor Daop II Bandung dan dilanjutkan ke pusat.
Hasil laporan itu sudah direncanakan akan diperbaiki meski belum diketahui jadwal pastinya. Panjang rel kereta api yang anjok akibat tanah ambrol itu sepanjang 20 meter dengan ketinggian 4,7 meter dan kepadatan tanah 2 hingga 3 meter.
"Peristiwa ambrolnya tanah yang menyangga rel kereta api itu terjadi satu pekan lalu dan kami telah melaporkan ke pusat. Meski sudah ada tanggapan namun belum pasti kapan waktunya akan dilakukan perbaikan," kata Pranoto kepada wartawan, kemarin.
Anjloknya rel KA tersebut secara otomatis kereta api menuju Lampegan Campaka tidak bisa beroperasi. Kereta api hanya sampai ke stasiun Cianjur padahal setiap hari keberadaan sarana transportasi ini sangat diminati masyarakat pengguna KA.
"Jalur KA ke Lampegan terpaksa dihentikan padahal penumpang setiap hari mencapai 300-400 orang dengan pendapatan dari karcis Rp 1 juta/hari. Kami juga merasa khawatir jika tidak segera diperbaiki," ucap Pranoto.
Terpisah, Zam Zam (32) warga Cibokor Lampegan meminta kepada Departemen Perhubungan agar segera memperbaiki jalur kereta api yang anjlok.
Sulaeman (52) warga Cibeber yang sehari-hari kerap menggunakan transportasi kereta api di jalur itu mengaku sangat kerepotan atas tidak beroperasinya KA. "Bayangkan saja ongkos yang biasanya menggunakan KA hanya Rp 1.000 sekarang menjadi Rp 10.000," keluhnya.
Sumber : Nag - Radar Bogor
0 komentar
Posting Komentar