CianjurNEWS (24/12) Pencurian kayu hutan (illegal logging) di Indonesia selama 2007 relatif menurun dibanding tahun-tahun sebelumnya. Kondisi tersebut, menurut Dirjen Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial (RLPS) Dephut, Sunaryo, hasil kerja keras pemerintah dan berbagai elemen masyarakat.
"Hingga kini kita terus berupaya melakukan operasi illegal logging itu dengan melibatkan TNI/Polri, kejaksaan, kehakiman, pemerintah, masyarakat, dan elemen organisasi kepemudaan (OKP). Kita bersyukur hasilnya pembalakan liar itu cenderung mengalami penurunan," ujarnya usai mengikuti acara penanaman pohon di Kp. Gunung Putri, Desa Sukajaya, Kec. Cipanas, Kab. Cianjur, Minggu (23/12).
Diungkapkan Sunaryo, akibat maraknya penebangan liar di Indonesia, terdapat lahan kritis yang tersebar di beberapa wilayah. Untuk menanggulanginya, pemerintah secara terus-menerus dan berkesinambungan merehabilitasi lahan.
Menyoal penanaman pohon di kawasan Taman Nasional Gede Pangrango (TNGP) yang terletak di Kp. Gunung Putri, Desa Sukatani, Kec. Pacet, Sunaryo memaparkan, kegiatan itu merupakan salah satu bentuk kepedulian dan keprihatinan atas masih ditemukannya lahan kritis di daerah hulu sungai.
"Rehabilitasi lahan di sekitar kawasan hulu sungai sangat penting dilakukan karena melibatkan hajat masyarakat banyak. Untuk itulah kita melakukan penanaman pohon dengan melibatkan Dephut dengan Barisan Muda (BM) Kosgoro. Jumlah pohon yang ditanam mencapai 7.000 batang pohon," katanya.
Secara terpisah, Kepala Dinas Perhutanan dan Konservasi Tanah (PKT) Kab. Cianjur, Sumitra Irawan mengungkapkan, pihaknya mengucapkan terima kasih banyak kepada pemerintah melalui Dephut dan Kosgoro yang sangat peduli terhadap lahan kritis yang ada di Cianjur dengan melakukan penanaman pohon.
"Pemkab Cianjur sampai saat ini juga serius melakukan rehabilitasi lahan kritis secara berkesinambungan. Bahkan di Cianjur ada ketentuan peraturan daerah, siapa menebang satu pohon, dia harus menanam sepuluh pohon," katanya.
Sumber : Bisri Musthofa GM
"Hingga kini kita terus berupaya melakukan operasi illegal logging itu dengan melibatkan TNI/Polri, kejaksaan, kehakiman, pemerintah, masyarakat, dan elemen organisasi kepemudaan (OKP). Kita bersyukur hasilnya pembalakan liar itu cenderung mengalami penurunan," ujarnya usai mengikuti acara penanaman pohon di Kp. Gunung Putri, Desa Sukajaya, Kec. Cipanas, Kab. Cianjur, Minggu (23/12).
Diungkapkan Sunaryo, akibat maraknya penebangan liar di Indonesia, terdapat lahan kritis yang tersebar di beberapa wilayah. Untuk menanggulanginya, pemerintah secara terus-menerus dan berkesinambungan merehabilitasi lahan.
Menyoal penanaman pohon di kawasan Taman Nasional Gede Pangrango (TNGP) yang terletak di Kp. Gunung Putri, Desa Sukatani, Kec. Pacet, Sunaryo memaparkan, kegiatan itu merupakan salah satu bentuk kepedulian dan keprihatinan atas masih ditemukannya lahan kritis di daerah hulu sungai.
"Rehabilitasi lahan di sekitar kawasan hulu sungai sangat penting dilakukan karena melibatkan hajat masyarakat banyak. Untuk itulah kita melakukan penanaman pohon dengan melibatkan Dephut dengan Barisan Muda (BM) Kosgoro. Jumlah pohon yang ditanam mencapai 7.000 batang pohon," katanya.
Secara terpisah, Kepala Dinas Perhutanan dan Konservasi Tanah (PKT) Kab. Cianjur, Sumitra Irawan mengungkapkan, pihaknya mengucapkan terima kasih banyak kepada pemerintah melalui Dephut dan Kosgoro yang sangat peduli terhadap lahan kritis yang ada di Cianjur dengan melakukan penanaman pohon.
"Pemkab Cianjur sampai saat ini juga serius melakukan rehabilitasi lahan kritis secara berkesinambungan. Bahkan di Cianjur ada ketentuan peraturan daerah, siapa menebang satu pohon, dia harus menanam sepuluh pohon," katanya.
Sumber : Bisri Musthofa GM
0 komentar
Posting Komentar