KUNJUNGI WEBSITE RESMI CIANJUR NEWS (CN) DI WWW.CIANJURNEWS.COMIIKUTI DIKLAT BLOG UNTUK GURU YANG DILAKSANAKAN OLEH WSI KERJASAMA TELKOM DAN CBC, BERTEMPAT DI PT. TELKOM CIANJUR MULAI TANGGAL 6 APRIL S.D 28 MEI 2008 ,PENDAFTARAN GRATIS, DAFTAR KE : SMK ISLAMIYAH SAYANG JL. PROF. MOH YAMIN NO. 110 SAYANG CIANJUR KONTAK PERSON : 08156309231

PPK Boikot Pilgub Jabar

Diposting oleh Asep Moh. Muhsin | 06.12 | | 0 komentar »

CianjurNEWS(21/12)Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Kabupaten Cianjur menyatakan akan memboikot pemilihan gubernur (Pilgub) Jawa Barat 2008 dengan alasan prihatin terhadap intervensi pemerintah Provinsi Jabar.

"Hasil rapat forum PPK secara tegas menyatakan sepakat untuk memboikot Pilgub Jabar karena pemerintah Provinsi Jawa Barat dianggap telah mencederai independensi KPUD," tegas M Ridwan pengurus PPK Kecamatan Cianjur kepada Radar, kemarin. Ridwan menilai surat pengunduran pelaksanaan tahapan Pilgub yang diterima KPUD Cianjur dan PPK telah melecehkan institusi pelaksana pemilihan umum. Pasalnya, pengunduran terkesan disengaja dan ditumpangi kepentingan.

"Kok bisa-bisanya setelah mundur, maju dan kembali mundur. Itu akan mengganggu aktivitas yang telah kita kerjakan. Dengan adanya surat pengunduran tersebut secara otomatis pemutakhiran data menjadi terhenti,” ujar Ridwan. Ketua KPUD Cianjur Choirul Anam MZD yang dihubungi pun menegaskan akan mengabaikan surat edaran (SE) dari Dirjen Otonomi Daerah Departemen Dalam Negeri (Depdagri) terkait pengunduran proses Pilgub Jabar.

Choirul mengaku, meski surat itu sudah diterima KPUD satu pekan ini, namun tidak serta merta akan menghentikan proses pemutakhiran data oleh PPK dan PPS (Panitia Pemungutan Suara). "Saat ini semua anggota PPK dan PPS telah dilantik dan bekerja sesuai dengan Undang-Undang," tegasnya. Deadline pemutakhiran data pemilih oleh KPUD harus selesai pada 8 Januari 2008. Sementara itu honor PPK dan PPS juga menjadi pertimbangan utama yang harus diperhatikan.

"Setelah dilantik mereka langsung bekerja, namun hingga kini belum mendapatkan honor sepeserpun," imbuhnya. Honor dua bulan PPK dan PPS serta Panitia Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP), menurut Choirul, terhitung sejak November 2007 hingga saat ini dibutuhkan anggaran senilai Rp 1,2 miliar. "Kami meminta dan mendesak Gubernur Jawa Barat untuk segera membayar honor tersebut terhitung sejak November 2007," desaknya.

Choirul mengingatkan, ketidaksanggupan KPUD melaksanakan Pilgub apabila tuntutan-tuntutan tersebut tidak segera dipenuhi oleh Pemprov Jabar. Dia pun mengancam akan mendatangi DPRD Cianjur untuk menyampaikan aspirasinya. "Rencananya Kamis (27/12) depan kami akan datang ke dewan untuk menyampaikan aspirasi ini," ujar Choirul

Sumber : Nag Radar Bogor

0 komentar