CianjurNEWS(5/12) Ketua Paguyuban Thalassaemia Kab. Cianjur, Dede Supyanudin mengatakan,anak penderita talasemia berkurang dari 170 orang pada 2001 menjadi 57 pada 2007.
Pernyataan itu diungkapkan Dede usai peresmian Gedung Haemodialisa (tempat cuci darah), ruang khusus penderita talasemia, dan ruang perawat sehat mamografi (tempat khusus penderita kanker payudara) di RSUD Cianjur, Selasa (4/12). Hadir dalam acara tersebut Ketua Yayasan Thalassaemia Indonesia (YTI), Rini Amaluddin.
"Kita sampai saat ini terus berupaya untuk meningkatkan kualitas hidup para penderita. Dengan adanya ruang khusus untuk penderita talasemia di RSUD Cianjur ini, bisa memberikan dorongan agar mereka lebih memiliki semangat hidup," ungkap
Sementara itu, Bupati Cianjur, Tjetjep Muchtar Soleh, mengungkapkan, pihaknya berjanji akan memberikan perhatian khusus kepada para penderita talasemia karena hingga kini penyakit itu belum ada obatnya secara pasti.
"Selama ini kita sangat memerhatikan para penderita penyakit kelainan darah ini. Dengan dibangunnya satu ruangan khusus untuk para penderita penyakit ini di RSUD, merupakan salah satu bukti perhatian pemerintah daerah," papar Tjetjep.
Pihkanya juga tidak menampik kalau biaya untuk pengobatan penyakit kelainan darah ini cukup mahal dibandingkan penyakit lainnya. Faktor biaya itulah yang seringkali menjadi hambatan untuk mengadakan peralatan bernama desferal bagi para penderita.
"Adanya paguyuban talasemia di Cianjur kita harapkan bisa menjalin komunikasi dengan baik. Perhatian pemerintah daerah kita harapkan bisa menjadi motivasi tersendiri bagi orangtua dan penderitanya," katanya.
Sumber : Bisri M _ Galamedia
Pernyataan itu diungkapkan Dede usai peresmian Gedung Haemodialisa (tempat cuci darah), ruang khusus penderita talasemia, dan ruang perawat sehat mamografi (tempat khusus penderita kanker payudara) di RSUD Cianjur, Selasa (4/12). Hadir dalam acara tersebut Ketua Yayasan Thalassaemia Indonesia (YTI), Rini Amaluddin.
"Kita sampai saat ini terus berupaya untuk meningkatkan kualitas hidup para penderita. Dengan adanya ruang khusus untuk penderita talasemia di RSUD Cianjur ini, bisa memberikan dorongan agar mereka lebih memiliki semangat hidup," ungkap
Sementara itu, Bupati Cianjur, Tjetjep Muchtar Soleh, mengungkapkan, pihaknya berjanji akan memberikan perhatian khusus kepada para penderita talasemia karena hingga kini penyakit itu belum ada obatnya secara pasti.
"Selama ini kita sangat memerhatikan para penderita penyakit kelainan darah ini. Dengan dibangunnya satu ruangan khusus untuk para penderita penyakit ini di RSUD, merupakan salah satu bukti perhatian pemerintah daerah," papar Tjetjep.
Pihkanya juga tidak menampik kalau biaya untuk pengobatan penyakit kelainan darah ini cukup mahal dibandingkan penyakit lainnya. Faktor biaya itulah yang seringkali menjadi hambatan untuk mengadakan peralatan bernama desferal bagi para penderita.
"Adanya paguyuban talasemia di Cianjur kita harapkan bisa menjalin komunikasi dengan baik. Perhatian pemerintah daerah kita harapkan bisa menjadi motivasi tersendiri bagi orangtua dan penderitanya," katanya.
Sumber : Bisri M _ Galamedia
0 komentar
Posting Komentar