Kondisi tersebut membuat stok beras di tingkat penggilingan padi semakin menipis. Sehingga berdampak pada naiknya harga jual beras, semula Rp 4.300,00/kg kini Rp 4.800,00/kg.
Salah seorang pemilik penggilingan beras H. Daday warga Kampung Lembur Kaler Desa Kademangan Kec. Mande Kab. Cianjur, Minggu (30/12) mengatakan, proses pengolahan gabah menjadi beras akhir-akhir ini sering terhenti. Penyebabnya hampir setiap hari turun hujan sehingga sulit mengeringkan gabah.
"Mengeringkan gabah sekarang lama. Soalnya hujan terus. Biasanya gabah dua hari sudah kering dan besoknya siap giling. Sekarang seminggu, gabah masih belum kering dan belum siap giling," ujarnya.
Dikatakan Daday, selain hujan, pihaknya juga mengalami kendala mendapatkan gabah. Pasalnya, luas areal panen padi di Kab. Cianjur maupun daerah lain memasuki akhir tahun ini masih terbatas. Akibatnya stok gabah maupun beras di tempatnya menjadi sangat minim.
Dijelaskan Daday, sulitnya mendapatkan gabah, dibarengi pula dengan naiknya harga. Apabila sebelumnya harga basah pasarannya Rp 2.100,00/kg, kini naik menjadi Rp 2.300,00/kg. Demikian pula dengan harga gabah kering, kenaikannya jauh lebih mahal lagi semula Rp 2.500,00/kg menjadi Rp 3.000,00/kg. Sedangkan harga beras yang asalnya Rp 4.300,00/kg kini menjadi Rp 4.800,00/kg.
"Barangnya susah, jadi harganya juga naik. Gabah kering lebih mahal soalnya sekarang musim hujan, proses mengeringkan gabah memakan waktu lama," katanya.
Lebih lama
Pendapat yang sama diungkapkan H. Salwa pemilik penggilingan di Kampung Lembur Sawah Desa Kademangan Kec. Mande Kab. Cianjur. Dia mengatakan, dalam sepekan terakhir proses mengolah gabah menjadi beras bisa dihitung, cuma beberapa kali. Penyebabnya mengeringkan gabah saat ini susah dan waktunya lebih lama.
"Sekarang kami harus kerja ekstra. Soalnya harus sering buka tutup terpal, supaya gabah tidak kena hujan. Malahan seharian gabah terpaksa ditutup terpal terus karena hujan tidak berhenti," ujarnya.
Akibat minimnya gabah kering, membuat proses pengolahan beras sering terhenti. Soalnya stok gabah yang ada belum kering sehingga belum bisa diolah.
Sumber : Yusuf Aji
0 komentar
Posting Komentar