Semula angkutan jurusan Cianjur – Cibeber dan Warungkondang menempati terminal Joglo. Kemudian terminal angkutan ini dipindahkan ke terminal Pasir Hayam. “Nahasnya para sopir tidak mau masuk terminal asir Hayam, kendati pemkab acapkali melalukan operasi,” ungkap Heri, warga Pasir Hayam kepada Jurnalika kemarin (24/1).
Enggannya mereka masuk terminal Pasir Hayam, menurut salah seorang sopir, karena para penumpang sendiri justru tetap berkonsentrasi di sekitar terminal Joglo. “Kalau pun kami masuk ke terminal baru, buat apa, toch tidak ada calon penumpang di sana,” sebut Entang (40), salah seorang sopir.
Buktinya, timpal Tateng (30), saat ia masuk terminal Pasir Hayam, dalam tiga jam hanya mendapatkan tiga penumpang. “Buat apa kami berlama-lama di dalam terminal, rugi dong,” sebut Tateng, di sekitar terminal Pasir Hayam.
Ia menjelaskan, sangat besar dampak ditutupnya termninal Joglo. Saat ini penumpangh yang diangkutnya sangat sedikit. “Sekarang sekedar menutpu setoran saja sangat sulit,” keluh Tateng yang diamini para sopir lainnya.
Kepala Petugas Jaga Terminal Pasir Hayam, Endang Sulaeman, SH, menyatakan, masih berkeliarannya angkutan di luar terminal sebagai bentuk ketidakpatuhan para sopir terhadap aturan. “Padahal terminal ini sengaja dibangun untuk kepentingan mereka. Kalau pun sekarang dinilai penumpangnya kurang, itu kan proses namanya,” jawab Endang.
Berita : Teddy Hudaya
0 komentar
Posting Komentar