KUNJUNGI WEBSITE RESMI CIANJUR NEWS (CN) DI WWW.CIANJURNEWS.COMIIKUTI DIKLAT BLOG UNTUK GURU YANG DILAKSANAKAN OLEH WSI KERJASAMA TELKOM DAN CBC, BERTEMPAT DI PT. TELKOM CIANJUR MULAI TANGGAL 6 APRIL S.D 28 MEI 2008 ,PENDAFTARAN GRATIS, DAFTAR KE : SMK ISLAMIYAH SAYANG JL. PROF. MOH YAMIN NO. 110 SAYANG CIANJUR KONTAK PERSON : 08156309231

CianjurNEWS(10/3) Calon gubernur (cagub) Jawa Barat Ahmad Heryawan menyayangkan masih ada penderita gizi buruk (marasmus) di Jawa Barat. Dia menganggap ini salah satu penyebabnya dari kesalahan sistem.

"Di sini kita harus meningkatkan bidang-bidang pertanian, peternakan, kelautan dan lain-lain. Kan aneh laut di utara dan selatan luas dan itu sumber gizi yang tak terbatas jumlahnya, masa sampai kekurangan gizi," kritik Heryawan yang diusung koalisi PKS dan PAN ketika mengunjungi kantor KPUD Cianjur, Jumat (7/3) lalu.

Heryawan menilai penderita gizi buruk disebabkan program yang tidak tepat sasaran dan telah terjadi kesalahan manajemen. Dia meminta yang kurang harus diperbaiki dan harus mulai sari sekarang.

Maraknya penderita gizi buruk juga tidak terlepas oleh pola hidup masyarakat. Heryawan mencontohkan negara lain yang petaninya bisa kaya sedangkan Indonesia tidak.

"Ada contoh dari petani di Jerman. Kalau memberikan nasihat kepada anaknya selalu bilang, 'nak, kamu nanti harus sekolah tinggi-tinggi dan masuk sekolah pertanian, melanjutkan pertanian bapak, toh bapak bisa kaya karena petani'. Sebaliknya, orang kita nyuruh anak jangan jadi petani karena petani miskin," katanya.

Heryawan sangat apresiatif dengan usaha peternakan kambing dan sapi yang cukup banyak di Jawa Barat. Namun, karena tidak diurus dengan baik sehingga kualitas dagingnya kurang begitu bagus. "Coba saja, kebutuhan daging di Jawa Barat ini kebanyakan mengandalkan daging impor," ujarnya.

Dia berharap sektor industri yang meliputi industri pertanian, kelautan, perkebunan juga harus dikelola secara baik. "Berpikir industri jangan sekali-kali, hanya sekadar pabrik, tidak seperti itu. Perlu diingat, saya juga bagian dari industri ketika diberdayagunakan," tandas Heryawan.

Berita : Nanang Rustandi

0 komentar